;

Abstrak


Makna Simbolik Prosesi dan Properti Upacara Peringatan Penobatan Takhta Sultan Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat serta Pemanfaatanya dalam Pembelajaran Bahasa Jawa di SMP.


Oleh :
Fitria Nur'aini - S441902002 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan makna simbolik serangkaian prosesi pada upacara Peringatan Penobatan Takhta Sultan Hamengkubuwono X; 2) Mendeskripsikan makna simbolik perlengkapan/ properti pada upacara Peringatan Penobatan Takhta Sultan Hamengkubuwono X; 3) Mendeskripsikan pemanfaatan analisis makna pada upacara Peringatan Penobatan Takhta Sultan Hamengkubuwono X dalam pembelajaran bahasa Jawa di SMP.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Data dalam penelitian ini berupa dokumen berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti pada prosesi upacara Peringatan Penobatan Takhta Sultan Hamengkubuwono X serta guru, siswa, dan budayawan. Makna simbolis yang serta makna properti upacara Peringatan Penobatan Takhta Sultan Hamengkubuwono X atau perlengkapan yang diperlukan pada upacara tersebut, serta mengetahui pemanfaatan-nya dalam pembelajaran bahasa Jawa di SMP.

. Teknik pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan purposive sampling dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data berupa analisis dokumen dan wawancara. Uji validitas data adalah triangulasi data dan triangulasi teori.  Teknik analisis data menggunakan teori analisis Spradley yang terdiri dari analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema kultural. Prosedur penelitian ini dilakukan dengan tahap pendahuluan, tahap analisis dokumen, pengumpulan data, dan penulisan laporan.

Hasil penelitian dapat dikemukakan bahwasanya: (1) Upacara Peringatan Penobatan Takhta Sultan Hamengkubuwono X merupakan sebuah upacara memperingati hari ulang tahun penobatan takhta Sultan yang terdiri dari serangkaian prosesi. Diawali dengan Ngebluk jladren (membuat dan mengaduk adonan), Ngapem (membuat apem), Sugengan (selamatan), dan Labuhan (membuang atau meletakkan benda-benda perlengkapan labuhan); (2) Perlengkapan (ubarampe) yang diperlukan dalam upacara Peringatan Penobatan Takhta Sultan Hamengkubuwono X memiliki makna simbol yang mengandung nilai-nilai luhur dan falsafah Jawa; (3) Upacara Peringatan Penobatan Takhta Sultan Hamengkubuwono X dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar pada mata pelajaran bahasa Jawa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).