Latar Belakang: Infark Miokard Akut (IMA) merupakan manifestasi klinis terberat dari PJK. Soluble ST2 yang merupakan anggota famili reseptor interleukin 1 (IL-1) dapat meningkat pada pasien dengan IMA. Sekresi sST2 meningkat berkaitan dengan peningkatan derajat fibrosis miokard, berkembangnya remodeling ventrikel kiri, serta berkaitan dengan prognosis buruk Remodeling pada infark miokard ini dapat menyebabkan penurunan fraksi ejeksi ventrikel kiri yang kemudian menjadi gagal jantung.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara kadar sST2 dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri pada infark miokard akut serta mengetahui perbedaan kadar sST2 antara pasien IMA dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri ? 40% dibanding < 40>Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan pada bulan April sampai Mei 2021 terhadap pasien IMA di Rumah Sakit Dr. Moewardi di IGD maupun ICVCU. Pemeriksaan darah dan ekokardiografi dilakukan pada semua pasien. Untuk mengetahui hubungan antara sST2 dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri pada pasien IMA dilakukan uji korelasi Product Moment Pearson jika distribusi data normal, jika distribusi data tidak normal digunakan analisis statistik Rank Spearman. Dilakukan juga uji beda nilai soluble ST2 dan fraksi ejeksi ventrikel kiri antara yang memiliki fraksi ejeksi kiri ? 40% dibanding < 40>Hasil: Melibatkan 40 pasien IMA. Kadar soluble ST2 dan fraksi ejeksi ventrikel kiri pada pasien IMA memiliki hubungan positif yang bermakna baik 4 chamber (r=-0,774, p<0 r=-0,829,>Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kadar sST2 dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri pada infark miokard akut terbukti dengan signifikan. Selain itu, terdapat perbedaan signifikan kadar sST2 antara pasien infark miokard akut dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri ? 40% dibanding < 40>
Kata Kunci: infark miokard akut, sST2, fraksi ejeksi ventrikel kiri
