Abstrak


Analisis Dampak Dukungan China terhadap Kebijakan “War on Drugs” Filipina pada Mada Pemerintahan Rodrigo Duterte


Oleh :
Dea Putri Krisanti - D0417019 - Fak. ISIP

Ancaman nasional merupakan permasalahan yang kerap dihadapi oleh berbagai negara. Pada tahun 2016, Filipina dibawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte menetapkan perdagangan gelap dan penyalahgunaan narkoba sebagai ancaman nasional bagi Filipina. Upaya pemerintah Filipina untuk menangani permasalahan ini adalah dengan memberlakukan kebijakan war on drugs yang banyak dikecam oleh masyarakat internasional karena adanya laporan terdapat pelanggaran HAM berat berupa pembunuhan diluar hukum dalam pelaksanaannya. Terlepas dari kecaman dunia internasional, China menjadi salah satu negara yang mendukung kebijakan war on drugs Filipina bahkan secara terang-terangan membela Filipina di forum internasional. Selain dukungan moral, China juga memberikan berbagai bantuan material kepada Filipina serta kerjasama bilateral terkait pemberantasan narkoba. Dengan menggunakan teori sekuritisasi yang dikemukakan oleh Barry Buzan dalam bukunya yang berjudul People, States, and Fear: The National Security Problem in International Relations, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dukungan China terhadap kebijakan war on drugs Filipina. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data-data sekunder dari website, serta jurnal-jurnal terdahulu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dampak dari dukungan yang diberikan China adalah dapat melanggengkan pelaksanaan kampanye war on drugs Filipina yang independen dan terbebas dari intervensi negara lain dan menjaga kestabilan ekonomi negara Filipina sehingga Pemerintah dapat fokus pada penerapan war on drugs tanpa memusingkan masalah ketidakstabilan ekonomi.