Pada penelitian ini, dikembangkan model alokasi pemesanan pada rantai pasok tiga eselon yang terdiri dari pemasok, pemanufaktur, dan retailer. Alternatif transportasi dipertimbangkan untuk pengiriman dari pemasok ke pemanufaktur dan pengiriman dari pemanufaktur ke retailer. Model ini mengizinkan adanya lateral transshipment di antara retailer. Fungsi tujuan dari model yaitu minimasi total biaya termasuk biaya pemesanan, biaya inventori, biaya transportasi dari pemasok ke pemanufaktur, biaya transportasi dari pemanufaktur ke retailer, dan biaya transshipment antar retailer. Variabel keputusan dari model ini yaitu alokasi pemesanan ke pemasok, alokasi pengiriman dari pemanufaktur ke retailer, alokasi pengiriman produk antar retailer, dan level inventori pemanufaktur. Metode yang digunakan yaitu Mixed Integer Linear Programming (MILP) dan model dijalankan dengan bantuan perangkat lunak Lingo 18.0 dengan algoritma branch and bound. Analisis sensitivitas dilakukan pada akhir penelitian. Hasil dari analisis sensitivitas yaitu demand retailer, lead time, dan harga variabel produk sensitive terhadap fungsi tujuan sedangkan biaya transportasi dari pemasok ke pemanufaktur, biaya transportasi dari pemanufaktur ke retailer, dan biaya transportasi antar retailer tidak sensitive terhadap fungsi tujuan. Parameter demand retailer sensitive terhadap seluruh variabel keputusan. Biaya transportasi dari pemasok ke pemanufaktur, harga produk pemasok, dan lead time sensitive terhadap variabel keputusan alokasi pemesanan dari pemanufaktur ke pemasok. Sedangkan biaya transportasi dari pemanufaktur ke retailer dan biaya transportasi antar retailer sensitif terhadap variabel keputusan alokasi pengiriman dari pemanufaktur ke retailer dan alokasi pengiriman antar retailer.
