Abstrak


Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di Bank Sampah Kenanga Desa Gabusan, Kelurahan Jombor, Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Rehan Hernanda - D0116082 - Fak. ISIP

Bank sampah di Indonesia dibentuk karena permasalahan sampah baik organik maupun anorganik yang menumpuk, namun tidak dapat dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat atau memiliki nilai jual kepada masyarakat. Salah satu kabupaten yang menerapkan sistem pengelolaan bank sampah di Indonesia tersebut yakni Kabupaten Sukoharjo. Tahun 2019, pada pelaksanaan program bank sampah di Sukoharjo pada mekanisme pelaksanaanya ada beberapa bank sampah yang tidak dijalankan oleh masyarakatnya sendiri. Namun salah satu bank sampah di Sukoharjo yang menjadi bank sampah peringkat pertama dengan omset tertinggi hanya jumlah pengelola sampah yang tergolong sedikit, maka dari itu menarik melihat bagaimana partisipasi yang dilakukan mayarakat pada Bank Sampah Kenanga sebagai contoh bagi masyarakat di bank sampah Kabupaten Sukoharjo.
Penelitian ini meneliti tahapan, tingkat partisipasi masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Bank Sampah Kenanga. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui partisipasi masyarakat pada tahapan dan mengetahui tingkatannya beserta faktor yang berpengaruh dalam partisipasi masyarakat di Bank Sampah Kenanga. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deksriptif kualitatif. Sumber data terdiri dari sumber data primer yaitu beberapa informan dan sumber data sekunder berupa dokumen terkait dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tersrtuktur, observasi serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif dan validitas data menggunakan teknik trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap perencanaan, pelaksanaan, serta menikmati hasil pengelolaan sampah di Bank Sampah Kenanga partisipasi masyarakat di Desa Gabusan dinilai telah partisipatif, namun pada tahap evaluasi masyarakat Desa Gabusan dinilai belum partisipatif dikarenakan belum adanya keterlibatan masyarakat didalam proses evaluasi di Bank Sampah Kenanga. Sedangkan pada tingkat partisipasi masyarakat secara keseluruhan tingkat partisipasi masyarakat yang ada di Desa Gabusan dapat dikategorikan dalam derajat kuasa/kekuatan masyarakat (degree of citizen powers) yang meliputi kemitraan(partnership), pengendalian kekuasaan(delegated power), dan pengendalian masyarakat(citizen control). Namun pada tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan evaluasi berada pada derajat partisipasi semu(tokenism) yang memuat pemberian informasi (informing). Faktor pendorong yang mempengaruhi partisipasi masyarakat di Desa Gabusan yaitu adanya kesempatan untuk berpartisipasi, adanya kemauan masyarakat untuk berpartisipasi, dan adanya kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi. Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat partisipasi adalah tingkat penghasilan dari masyarakat yang ada di Desa Gabusan.

Kata Kunci: Partisipasi masyarakat, Bank Sampah