Abstrak
Kesenian Badui Al-Huda di Dusun Tajem Maguwoharjo Sleman 1960-2008
Oleh :
Arif Munawar - C0500012 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
ABSTRAK
2008. Kesenian Badui Al-Huda di Dusun Tajem Maguwoharjo Sleman 1960-2008. Skripsi : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini mempunyai tiga permasalahan yaitu : (1) Bagaimana proses perkembangan kesenian Badui dan kondisi masyarakat di Dusun Tajem, Maguwoharjo Sleman ?, (2) Bagaimana eksistensi kelompok kesenian Badui ?, dan (3) Apa fungsi sosial dan budaya kesenian Badui dalam masyarakat Tajem? Adapun tujuan tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kondisi masyarakat sekaligus proses perkembangan kesenian Badui di Dusun Tajem, Maguwoharjo, Sleman Jogjakarta, (2) Untuk mengetahui eksistensi kelompok kesenian Badui dan aktivitasnya, dan (3) Untuk mengetahui fungsi sosial dan budaya kesnian Badui dalam masyarakat Tajem.
Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, maka metode yang digunakan adalah metode sejarah, yang meliputi empat tahap penelitian , yaitu : (1) Heuristik, ialah proses mencari untuk menemukan sumber-sumber baik tertulis maupun lisan yang relevan bagi penelitian. (2) Kritik Sumber, ialah mencari otensitas atau keaslian sumber. Kritik sumber ada dua, yaitu kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern untuk menilai wujud fisik sumber, sedangakan kritik intern untuk menilai isi sumber. (3) Interpretasi, ialah usaha merangkaikan fakta-fakta menjadi suatu keseluruhan yang masuk akal. (4) Historiografi, ialah penulisan sejarah yang bertujuan merangkaikan fakta-fakta menjadi kisah sejarah.
Pada tahap heuristik digunakan empat teknik pengumpulan data, yaitu : (1) Studi Dokumen, untuk memperoleh dokumen yang benar-benar berkaitan dengan masalah penelitian, (2) Wawancara, dilakukan terhadap informan yang terlibat dan atau mengetahui tentang masalah penelitian, (3) Observasi, peneliti melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian dan mendokumentasikannya baik dalam bentuk tulisan maupun gambar, dan (4) Studi Pustaka, dilakukan terhadap buku-buku yang sesuai dengan masalah penelitian.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tari badui pada awalnya berkembang di daerah Semampir Sleman Jogjakarta. Tari Badui pada awalnya dibawa oleh orang Indonesia yang telah lama tinggal di Arab. Badui merupakan nama suku di Arab yang mengembangkan gerakan-gerakan berupa tarian perang. Tari Badui di Dusun Tajem sendiri dipengaruhi oleh munculnya kesenian serupa di daerah lain. Kesenian Badui Di Dusun Tajem mulai dirintis pada tahun 1965. Kesenian ini terus berkembang dan terjaga karena sesuai dengan kondisi masyarakat setempat yang islami. Tari Badui mempunyai nilai-nilai agama Islam karena menggunakan syair-syair shalawatan. Hal inilah yang menjadikan Tari Badui sebagai sarana dakwah agama Islam yang cukup mudah diterima oleh masyarakat. Keserasian gerakan serta syair yang membuat tarian ini cukup digemari dan terus dilestarikan sampai sekarang.