Abstrak


Irengan dan Bangjo sebagai Varian Warna Motif Batik Klasik di Tegal


Oleh :
Muchammad Sofiyan - C0617034 - Fak. Seni Rupa dan Desain

ABSTRAK

Muchammad Sofiyan NIM. C0617034. 2021. Irengan dan Bangjo sebagai Varian Warna Motif Batik Klasik di Tegal. Pengantar Skripsi (S-1), Surakarta, Prodi Seni Rupa Murni,Fakultas Seni Rupa dan Desain,Universitas Sebelas Maret.

Pada penelitian ini permasalahan yang dibahas yaitu : Bagaimana keberadaaan batik klasik di Tegal, Bagaimana karakteristik warna motif batik klasik irengan dan bangjo? Bagaimana nilai estetik motif batik klasik varian warna irengan dan bangjo? Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui latar belakang dan keberadaan batik klasik di Tegal, mengetahui karakteristik warna motif batik varian warna irengan dan bangjo di Tegal serta mengetahui nilai estetik batik motif klasik varian warna irengan dan bangjo Tegal.

Metode atau jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, bentuk penelitiannya studi kasus tunggal yaitu terarah pada satu karakteristik, sumber data diperoleh dari narasumber, peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, beragam gambar dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumen dan perekaman. Jenis sampling yang digunakan adalah purposive sampling. validitas data dilakukan dengan ketekunan pengamatan dan triangulasi. Teknis analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan dalam beberapa hal (1) Keberadaan batik di Tegal mulai dikenal sejak abad ke-19, gaya pada motif dan warna batik dipengaruhi oleh gaya pedalaman dan pesisiran. Awal mula Pembatikan di Tegal berpusat di Kabupaten Tegal, setelah adanya pemekaran wilayah sebagian pembatik berpindah ke wilayah kota Tegal. (2) Motif batik klasik di Tegal terdapat dua varian warna irengan dan bangjo yang di pengaruhi oleh pedalaman dan pesisiran, Pewarnaan batik motif klasik di Tegal menggunakan pewarna sintetis indigosol. Karakteristik warna motif batik klasik di Tegal yakni terletak pada goresan warna yang tampak spontan dan masih mempertahankan warna-warna batik klasik yang cenderung stagnan, warna tersebut dikenal dengan varian warna irengan. Adanya tambahan varian warna bangjo menambah keindahan dan nuansa baru. Warna batik di Tegal yakni sesuai dengan karakter masyarakat Tegal yang memiliki simbol banteng loreng binoncengan artinya masyarakat yang berkarakter berani tetapi tetap santun. (3) Nilai estetik motif batik klasik varian warna irengan dan bangjo ditinjau melalui tiga aspek yaitu wujud atau rupa, bobot atau isi dan penampilan atau penyajian.