Abstrak


Perkembangan kelompok teater Gidag Gidig di Surakarta pada tahun 1976 – 2000


Oleh :
Fitri Hadi Wiyanti - C0500030 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK 2008. Penelitian ini adalah penelitian sejarah yang menguraikan mengenai perkembangan Kelompok Teater Gidag Gidig di Surakarta pada tahun 1976 sampai tahun 2000. Sebuah kelompok teater yang berhasil eksis dalam setiap perubahan jaman, karena pertimbangan itulah peneliti memilih Kelompok Gidag Gidig. Berbagai dinamika kehidupan yang terjadi, mereka mencoba menuangkan kritik-kritik sosialnya ke dalam sebuah wadah seni yang namanya seni teater. Kelompok Teater Gidag Gidig menjadi sangat menarik untuk diteliti karena sikap mereka yang responsif, setidaknya mencoba menanggapi atau memberi stimulan positif melalui sebuah karya seni pertunjukan. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah, 1) Bagaimana latar belakang kemunculan Teater Gidag Gidig di Surakarta, 2) Bagaimana aktivitas Teater Gidag Gidig dalam seni pertunjukan, 3) Serta bagaimana kontribusi Teater Gidag Gidig bagi masyarakat Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap. Tahap pertama adalah heuristik, yaitu mengumpulkan sumber-sumber sejarah melalui penelusuran studi pustaka. Tahap kedua adalah Kritik, yaitu memeriksa keotentikan dan validitas sumber yang didapat. Tahap ketiga adalah Interpretasi berupa penafsiran atas data Tahap keempat adalah historiografi, yaitu menyajikan fakta-fakta yang diperoleh tersebut dalam bentuk tulisan sejarah. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa adanya wahana-wahana pendukung seni teater seperti Himpunan Budaya Surakarta (HBS), Institut Seni Indonesia (ISI), dan Sekolah Menengah Kejuruan Indonesia atau SMKI Surakarta telah berperan penting dalam melatarbelakangi kemunculan Teater Gidag Gidig. Hal lainnya yang menjadi pertimbangan juga yaitu bagaimana Teater Gidag Gidig untuk selalu belajar bagaimana mengasah dimensi kemanusiaannya. Teater yang dipengaruhi kondisi jamannya memiliki perubahan fungsi. Awalnya digunakan untuk upacara ritual, kemudian berubah menjadi alat hiburan lalu berkembang menjadi sebuah peristiwa pelepasan ideologi. Begitu juga Teater Gidag Gidig, selalu berusaha membuat para penontonnya lebih cerdas melalui pementasannya. Setelah mengkaji lebih lanjut, dari hasil penelitian ini berkesimpulan bahwa Teater Gidag Gidig memiliki kepedulian terhadap keadaan negeri. Persoalan-persoalan seperti ketidakadilan sosial, kemiskinan, kerusakan moral, hancurnya lingkungan hidup, serta kebohongan para politisi. Segala aktivitas Teater Gidag Gidig bertujuan agar masyarakat juga mampu membaca semua persoalan di sekitarnya. Teater Gidag Gidig menggunakan konsep teater modern yang dikemas dalam teater tradisi menjadikan mereka lebih dekat dengan masyarakat. Kontribusi Teater Gidag Gidig besar nilainya dalam kancah seni pertunjukan, menjadi wahana kritis, aspiratif dan menambah variasi potensi dan kreativitas seni budaya Indonesia.