Penelitian ini mendeskripsikan dan mengkaji permasalahan, pertama bentuk perlindungan hak korban kasus online grooming dalam perspektif viktimologi. Kedua hambatan yang dihadapi dalam melindungi hak korban kasus online grooming dalam perspektif viktimologi.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif. Jenis data meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi pustaka, selanjutnya teknik analisis yang digunakan adalah metode kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk perlindungan hak korban kasus online grooming dalam perspektif viktimologi masih kurang. Online grooming menjadi tindak pidana yang tidak berdiri sendiri sehingga untuk langsung ke perlindungannya menjadi sulit karena harus dibarengi dengan kasus lain. Bentuk perlindungan dalam peraturan perundang-undangan yang belum sepenuhnya memiliki aturan khusus mengenai kekerasan siber menjadi kekurangan untuk memenuhi hak keadilan korban, serta masih kurangnya pengetahuan mengenai kekerasan berbasis gender siber khususnya juga dalam online grooming ini menyebabkan kurangnya pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan korban tersebut. Hambatan dalam perlindungan ini juga adanya koordinasi antar lembaga yang masih kurang juga terbatas, sehingga rujukan yang diberikan oleh Komnas Perempuan menjadi terhambat dalam pelayanan terhadap korban.
Kata Kunci : Perlindungan Korban, Online grooming, Perspektif Viktimologi
