Abstrak


Analisis Tingkat Kerentanan dan Tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Bencana Banjir Rob di Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal Tahun 2021 (Implementasi dalam Pembelajaran Geografi Materi Pokok Mitigasi Bencana)


Oleh :
Nisa Rizqi Ramadhanty - K5417052 - Fak. KIP

Nisa Rizqi Ramadhanty. K5417052. ANALISIS TINGKAT KERENTANAN DAN TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR ROB DI KECAMATAN TEGAL BARAT KOTA TEGAL TAHUN 2021 (Implementasi dalam Pembelajaran Geografi Materi Pokok Mitigasi Bencana). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2022.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui (1) Tingkat kerentanan masyarakat terhadap bencana banjir rob di Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal tahun 2021 (2) Tingkat kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir rob di Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal tahun 2021 (3) Hubungan antara kerentanan dan kesiapsiagaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan metode deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu kepala keluarga dari tiga kelurahan yang terdampak banjir rob. Sampel kerentanan meliputi masyarakat di tiga kelurahan terdampak banjir rob, sedangkan kesiapsiagaan masyarakat meliputi 100 kepala keluarga yang diperoleh dari teknik pengambilan sampel berupa Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, angket/kuesioner, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah (1) Tingkat kerentanan masyarakat di Kecamatan Tegal Barat termasuk dalam kategori tingkat kerentanan sedang pada Kelurahan Kraton dan kerentanan tinggi pada Kelurahan Tegalsari dan Kelurahan Muarareja (2) Tingkat kesiapsiagaan masyarakat terhadap banjir rob berada pada dua kategori yaitu hampir siap pada Kelurahan Kraton, kategori sangat siap pada Kelurahan Tegalsari dan Kelurahan Muarareja (3) Implementasi penelitian dalam bentuk suplemen pembelajaran sesuai Kompetensi Dasar 3.7 Menganalisis jenis dan penanggulangan bencana alam melalui edukasi, kearifan lokal, dan pemanfaatan teknologi modern, pada materi pokok mitigasi bencana alam.