Abstrak
Perkembangan Hollands Inlandse School Kasatriyan di Kasunanan Surakarta tahun 1910-1942
Oleh :
Juju juriah - C0503035 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
ABSTRAK
2008. Adapun permasalah yang dikaji adalah latar belakang didirikannya HIS Kasatriyan di Kasunanan Surakarta pada tahun 1910, perkembangan HIS Kasatriyan di Kasunanan Surakarta pada tahun 1910-1942, dan peranan HIS Kasatriyan dalam bidang pendidikan di Kasunanan Surakarta pada tahun 1910-1942.
Sumber penelitian ini adalah arsip-arsip yang berisi tentang sekolah HIS Kasatriyan di Kasunanan Surakarta. Arsip-arsip tersebut terdapat di Arsip Nasional dan Sasana Pustaka, diantaranya Bundel Besluit N0 2 dan N0 18,. Sumber lain, yaitu Staatsblad van Nederlandsch – Indie, Bijblad op Het Staatblad van Nederlandsch-Indie dan buku-buku sebagai pendukung, yang membahas tentang pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda sampai pada masa penjajahan Jepang.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penelitian ini adalah teknik studi pustaka, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis historis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode historis meliputi heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Simpulan dari penelitian ini adalah latar belakang didirikannya HIS Kasatriyan karena adanya perkembangan di dalam bidang pendidikan, yaitu dengan diawalinya tiga program Politik Etis, yang salah satunya adalah Pendidikan bagi kaum pribumi. Pandangan Sunan Paku Buwana X yang sadar akan perubahan zaman dan keinginan dari para putra Sentana Dalem terhadap pendidikan Barat mengakibatkan Sunana berinisiatif untuk mendirikan sekolah model Barat di lingkungan keraton pada tanggal 1 Nopember 1910 yang diberi nama Kasatriyan. Pada tahun 1910 Kasatriyan merupakan Sekolah Kelas Satu, kemudian pada tahun 1914 menjadi HIS Kasatriyan. Reorganisasi HIS Kasatriyan terjadi tahun 1928. Sistem pendidikan Jepang pada tahun 1942 merubah HIS Kasatriyan menjadi Sekolah Rakyat (SR). Peranan HIS Kasatriyan yaitu, mencerdaskan putra-putra Sentana Dalem dan Abdi Dalem, mengangkat status sosial Abdi Dalem, dan melahirkan tokoh-tokoh nasionalis.