Abstrak


Perbedaan Pemilihan Waktu Ice Compression Terhadap Timbulnya Delayed Onset Muscle Soreness Setelah Latihan Submaksimal


Oleh :
Muhammad Ferdy Asyiraq - G0017143 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) digambarkan sebagai suatu rasa sakit atau sensasi nyeri pada otot yang dirasakan setelah 8-12 jam setelah latihan submaksimal dengan intensitas tinggi, kemudian rasa nyeri mencapai puncak pada 24-48 jam setelah latihan. Berbagai intervensi pemulihan pasca latihan sering digunakan untuk mengatasi nyeri akibat DOMS, salah satunya ialah ice compression. Sampai saat ini belum terdapat penelitian yang membandingkan efektivitas pemilihan waktu dilakukannya ice compression, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas pemilihan waktu ice compression terhadap timbulnya DOMS setelah latihan submaksimal.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain post-test only control group design. Subjek penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Data primer nyeri DOMS diperoleh dengan mengukur nilai skala nyeri VAS (Visual Analogue Scale). Analisis data dilakukan menggunakan uji one way Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD.
Hasil: Hasil analisis menggunakan uji one way Anova didapatkan perbedaan yang signifikan di antara ketiga kelompok penelitian (p=0.000). Pada kelompok kontrol didapatkan nilai mean sebesar 4.36, kelompok perlakuan 1 jam sebesar 2.30, dan kelompok perlakuan 4 jam sebesar 1.29.  Kemudian dilanjutkan uji Post Hoc untuk menilai letak perbedaan di antara kedua kelompok perlakuan, dan hasilnya tidak terdapat perbedaan signifikan dengan nilai p sebesar 0.078.
Kesimpulan: Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan efektivitas pemilihan waktu ice compression terhadap timbulnya DOMS setelah latihan submaksimal.

Kata Kunci: DOMS, ice compression, latihan submaksimal