Abstrak
Perubahan sosial ekonomi petani salak pondoh Desa Bangunkerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman tahun 1978-2006
Oleh :
Nur Sutanto - C0500047 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
ABSTRAK
2008, Perubahan Sosial Ekonomi Petani Salak Pondoh Desa Bangunkerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Tahun 1978-2006. Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu : (1)bagaimana latar belakang usaha pertanian salak pondoh di Desa bangunkerto?(2) bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pertanian salak pondoh di Desa Bangunkerto tahun 1978 sampai 2006? (3) Bagaimana pengaruh adanya pertanian salak pondoh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Bangunkerto?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang,(1) latar belakang pengusahaan tanaman salak pondoh Di Desa Bangunkerto (2) pertumbuhan dan perkembangan perkebunan salak pondoh di Desa Bangunkerto tahun 1987 sampai 2006 (3) pengaruh adanya salak pondoh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Bangunkerto.
Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang bersifat deskriptif analitis yang berusaha mendeskripsikan serta menganalisa tentang perubahan sosial ekonomi petani salak pondoh Desa Bangunkerto Kecamatan Turi antara tahun 1978 sampai 2006.Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis yaitu menguji dan menganalisa secara kritis rekaman masa lampau. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data (heuristik), kritik sumber baik intern maupun ekstern, interpretatif serta historiografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, studi dokumen dan studi pustaka. Dari hasil pengumpulan data, kemudian data dianalisa dan diinterpretasikan berdasarkan situasi dan kondisi
Hasil penelitian memaparkan data, bahwa salak pondoh pertama kali ada di Dusun Soka Binangun, sebelum mengenal salak pondoh, penduduk di Desa Bangunkerto merupakan suatu komunitas masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian tradisional dengan mengandalkan tanaman padi sebagai tanaman utamanya, salak yang ada pada saat itu adalah salak lokal yang tumbuh di pekarangan rumah warga. Budidaya tanaman salak pondoh di Desa Bangunkerto pada awalnya hanya terbatas pada petani golongan mampu saja, sebab biaya pengusahaan budidaya tanaman tersebut sangat mahal. Pemerintah memberikan pinjaman bibit tanaman salak pondoh kepada para petani, dan menjadikan Desa Bangunkerto sebagai pusat dari tanaman salak pondoh dengan bukti di bangunnya areal Wisata Agro.
Kesimpulannya pengembangan pertanian salak pondoh di Desa Bangunkerto ini membawa berbagai perubahan baik dalam segi sosial maupun ekonomi bagi masyarakatnya. Pengaruh yang timbul diantaranya peningkatan pendapatan yang dapat mengangkat kesejahteraan dan hal tersebut ternyata tidak hanya dialami oleh petani dan buruh tani saja tetapi juga oleh masyarakat non petani. Meluasnya pengembangan pertanian salak pondoh tersebut menunjukkan adanya gejala atau orientasi yang kuat kearah pertanian komersial.