;

Abstrak


Akomodasi Komunikasi dalam Kelompok Virtual


Oleh :
Haris Annisari Indah Nur Rochimah - S231908011 - Fak. ISIP

Dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi selama masa pandemi COVID- 19, Universitas Sebelas Maret (UNS) berinovasi menyelenggarakan KKN virtual sebagai bagian dari pengabdian masyarakat. KKN virtual ini diberlakukan untuk mahasiswa yang berdomisili di luar Pulau Jawa dan dilakukan berkelompok antar propinsi dan antar pulau.

KKN COVID-19 luar Jawa dengan konsep berkelompok secara virtual ini menarik untuk diteliti dengan dijelaskan menggunakan teori five-stage development model. Pisau analisis penelitian ini menggunakan Teori Anxiety Uncertainty Management (AUM) dan Communication Acomodation Theory (CAT). Fokus penelitian ini menjawab bagaimanakah bentuk – bentuk kecemasan dan ketidakpastian serta akomodasi komunikasi kelompok virtual mahasiswa KKN COVID -19 luar Jawa berdasarkan tahap pengembangan kelompok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta pendekatan studi kasus. Melibatkan sembilan mahasiswa peserta KKN COVID-19 luar Jawa sebagai informan yang terdiri dari dua kelompok, dengan wilayah domisili yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa bentuk – bentuk kecemasan dan ketidakpastian serta strategi akomodasi komunikasi berdasarkan tahap pengembangan kelompok muncul sesuai dengan fase yang terjadi pada lima tahap pengembangan kelompok. Dimana kecemasan, ketidakpastian serta startegi akomodasi komunikasi mencul pada tahap forming dan storming saja, karena pada tahap tersebut merupakan fase dimana kelompok menghadapi dinamika awal penyesuaian yakni pembentukan relasi. Selanjutnya pada tahap norming dan performing peran sesuai tugas serta penerimaan adaptasi komunikasi kelompok virtual sudah terbentuk sehingga tahap ini menjadi tahap pada fase memelihara relasi. Pada tahap akhir yakni Adjourning tujuan kelompok tercapai akan tetapi keberlanjutan kelompok tidak terjadi karena tidak adanya kedekatan secara emosiaonalnantar aggota kelompok. Hal tersebut terjadi akibat adanya keterbatasan jarak yang mengharuskan mereka tidak dapat berkomunikasi secara tatap muka langsung hanya dapat melakukan komunikasi secara virtual saja.