Pembangunan gedung Kepolisian Resor Metro Bekasi menjadi bagian dari kebijakan pembangunan daerah yang berpengaruh terhadap intensitas kerja Polres Kota Bekasi dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, serta penegakan hukum. Dalam mencapai keberhasilan suatu proyek konstruksi tidak lepas dari risiko atau hambatan yang diperkirakan akan terjadi dan berdampak negatif terhadap sasaran proyek yang meliputi jadwal (schedule) atau waktu, sumber daya (resources) atau biaya, dan ruang lingkup (scope) atau mutu. Oleh karena itu, analisis terkait risiko proyek perlu dilakukan dan perlu penentuan alternatif penanganan yang dapat diterapkan dalam menanggulangi risiko dominan yang terjadi.
Pada penelitian ini, data primer didapatkan dengan cara penyebaran kuisioner dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari data yang dimiliki kontraktor dan studi literatur. Teknik untuk pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis untuk bobot risiko menggunakan metode Zero-One sedangkan penentuan untuk risiko dominan dengan memperhitungan risk index.
Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa dari 15 variabel risiko proyek, diperoleh risiko dominan yang paling memberikan pengaruh terhadap jadwal (schedule) atau kaitannya terhadap waktu adalah risiko kegagalan sistem dalam menyetujui permintaan dan oleh karena itu terjadi keterlambatan pemesanan material. Risk index rata-rata yaitu 841,67. Risiko dominan yang paling memberikan pengaruh terhadap sumber daya (resources) atau kaitannya terhadap biaya adalah risiko proyek yang terlambat membuat budget bertambah. Risk index rata-rata yaitu 404,17. Risiko dominan yang paling memberikan pengaruh terhadap ruang lingkup (scope) atau kaitannya terhadap mutu adalah risiko perlunya pengerjaan ulang dan pengujian ulang untuk melakukan perbaikan terhadap kesalahan hasil pekerjaan. Risk Index rata-rata yaitu 755,83.
Kata Kunci: Metode Zero-One, Resources, Risk Index, Schedule, Scope.
