Abstrak


Hubungan Gerakan Berulang dan Postur Kerja Duduk Terhadap Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pengrajin Tenun Mulyo Semanggi Surakarta


Oleh :
Alfida Kusumaningrum - R0217007 - Sekolah Vokasi

Latar Belakang : Musculoskeletal Disorders(MSDs) adalah sekumpulan gejala atau ganguan yang berkaitan dengan jaringan otot, tendon, ligamen, kartilago, sistem syaraf, struktur tulang, dan pembuluh darah. Banyaknya gerakan berulang yang dilakukan dan sikap kerja tidak alamiah merupakan beberapa faktor yang dapat menyebabkan munculnya keluhan MSDs. Menenun adalah salah satu pekerjaan yang menggunakan alat manual, dimana pada saat pengerjaannya melakukan gerakan berulang dan sikap kerja janggal dalam waktu yang lama. Posisi duduk pada saat proses pelaksaan kegiatan menenun  yang berlangsung lama dengan waktu 8 jam per hari, menyebabkan posisi duduk menjadi kurang nyaman dan mengakibatkan keluhan MSDs. Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan di Tenun Mulyo Semanggi Surakarta didapatkan bahwa 70 % pengrajin mengatakan bahwa mereka merasakan keluhan pegal-pegal di tangan,nyeri bahu, nyeri lengan, punggung, nyeri pinggang, dan nyeri di bagian kaki setelah bekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan gerakan berulang dan postur kerja duduk terhadap  keluhan musculoskeletal  disorders  pada pengrajin tenun Muyo Semanggi Surakarta.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analytic, dengan desain cross sectional. Responden penelitian ini berjumlah 50 pengrajin tenun. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan  Norddic  Body  Map  (NBM)  untuk  mengukur  keluhan Musculoskeletal Disorders. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Somers’d dan uji Regresi Ordinal Berganda.
Hasil : Hasil uji korelasi Somers’d  terdapat hubungan signifikan antara gerakan berulang dengan keluhan MSDs  (p=0,02). Hasil uji korelasi  Somers’d  terdapat hubungan signifikan antara postur kerja duduk dengan keluhan MSDs (p=0,006). Selanjutnya dilakukan pengujian dengan uji Regresi Ordinal Berganda menunjukkan variabel postur kerja duduk secara parsial rasio mempengaruhi keluhan MSDs dengan nilai signifikansi p= 0,027 dan nilai koefien regresi sebesar
4,859.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil uji regresi ordinal berganda diketahui bahwa postur  kerja  duduk  adalah  variabel  yang  secara  parsial  rasio  mempengaruhi keluhan musculoskeletal disorders.

Kata Kunci : Gerakan Berulang, Postur Kerja Duduk, Keluhan Musculoskeletal
Disorders(MSDs), Pengrajin Tenun Mulyo Semanggi