Abstrak


Analisis Studi Kelayakan Pemekaran Wilayah Melalui Pendekatan Pusat Pertumbuhan dan Pola Interaksi Spasial Antar Kecamatan di Kabupaten Klaten


Oleh :
Mochammmad Fatwa Amin - K5417046 - Fak. KIP

Mochammad Fatwa Amin. K5417046. ANALISIS STUDI KELAYAKAN PEMEKARAN WILAYAH MELALUI PENDEKATAN PUSAT PERTUMBUHAN DAN POLA INTERAKSI SPASIAL ANTAR KECAMATA DI KABUPATEN KLATEN. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2022. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui hirarki pusat pertumbuhan pada tiap kecamatan di Kabupaten Klaten (2) Mengetahui desain pemekaran wilayah berdasarkan kecenderungan pola interaksi spasial antar kecamatan di Kabupaten Klaten (3) Mengetahui tingkat kelayakan pemekaran wilayah dan potensi pembentukan daerah otonom baru di Kabupaten Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan metode deskriptif kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Christaller, Rank Size Rule, Indeks Skalogram Guttman, Indeks Sentralitas Marshall, Gravitasi, dan deskriptif skoring berdasarkan PP RI No. 78 Tahun 2007. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Kecamatan di Kabupaten Klaten terbagi kedalam 6 kelas hirarki pusat pertumbuhan yaitu Hirarki I terdiri atas 2 kecamatan, Hirarki II terdiri atas 3 kecamatan, Hirarki III terdiri atas 5 kecamatan, Hirarki IV terdiri atas 6 kecamatan, Hirarki V terdiri atas 6 kecamatan, dan Hirarki VI terdiri atas 4 kecamatan (2) Dari interaksi spasial antar kecamatan dapat diketahui bahwa Kabupaten Klaten berpotensi dimekarkan melalui 4 alternatif desain pemekaran wilayah diantaranya Alternatif I dengan membagi menjadi 3 daerah otonom yaitu Kabupaten Klaten Barat, Kota Klaten, dan Kabupaten Klaten, Alternatif II dengan membagi menjadi 2 daerah otonom yaitu Kabupaten Klaten Timur, dan Kabupaten Klaten, Alternatif III dengan membagi menjadi 2 daerah otonom yaitu Kabupaten Klaten Barat, dan Kabupaten Klaten, dan Alternatif IV dengan membagi menjadi 2 daerah otonom yaitu Kota Klaten, dan Kabupaten Klaten (3) Dari 4 alternatif desain pemekaran yang diajukan, Alternatif II merupakan desain yang paling layak untuk diimplementasikan.

Kata Kunci: Pusat Pertumbuhan, Interaksi Spasial, Pemekaran Wilayah