Abstrak


Perkecambahan dan Pertumbuhan Cabai (Capsicum Annuum L.) setelah Perlakuan Seed Priming dengan Iaa dan Wauxsin


Oleh :
Sunarno - M0416051 - Fak. MIPA

PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN CABAI (Capsicum annuum  L.) SETELAH PERLAKUAN SEED PRIMING DENGAN IAA DAN WAUXSIN

 

 

Sunarno

Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sebelas Maret, Surakarta

 

 

ABSTRAK

 

Cabai rawit (Capsicum annuum  L.) merupakan komoditas pasar yang sangat penting, sehingga tuntutan pemenuhan cabai oleh masyarakat di pasaran sangatlah tinggi. Sudah banyak penelitian dengan menggunakan hormon murni, namun susah untuk diaplikasikan oleh para petani, dan juga banyak produk hormon yang diperjual belikan secara komersial dipasaran, namun para petani tidak banyak menggunakan hormon yang dikomersialkan tersebut untuk benih yang dibudidayakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi seed priming (osmo-priming) terhadap perkecambahan biji cabai rawit (Capsicum annuum  L.) dan pertumbuhan semainya.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2021  di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA, dan greenhouse UPT Laboratorium Terpadu Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan variasi komposisi seed priming IAA dan Wauxsin (0, 25, 50, 100, dan 200 mg/L). Parameter yang diamati berupa persentase perkecambahan biji dan parameter pertumbuhan semai. Parameter perkecambahan meliputi persentase perkecambahan dan perkecambahan harian. Parameter pertumbuhan meliputi berat kecambah, tinggi kecambah, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan rasio tajuk:akar. Data dianalisis dengan Analisys of Variance (ANOVA). Jika terdapat beda nyata di antara kelompok perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan seed priming dengan IAA dan Wauxsin tidak berpengaruh terhadap perkecambahan biji cabai rawit, berat kering kecambah dan juga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap panjang kecambah yang dihasilkan. Pemberian seed priming berupa IAA dan Wauxsin tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman (semai) cabai, jumlah daun, luas daun, dan rasio tajuk:akar.

Kata kunci: Capsicum annuum  L., perkecambahan, seed priming, IAA, Wauxsin