Abstrak


Evaluasi Pergeseran Iklim dan Pola Tanam di Berbagai Ketinggian Tempat pada Toposekuen Gunung Slamet, Sindoro Dan Sumbing, Jawa Tengah


Oleh :
Thifan Rizqi Fauzi - H0217065 - Fak. Pertanian

Pergeseran iklim merupakan masalah yang cukup nyata hadir ditengah-tengah masyarakat khusunya petani. Pergeseran iklim ditandai dengan perubahan awal musim dan lama musim. Kondisi ini dapat mengganggu kegiatan pertanian yang bergantung kepada kondisi musim. Awal musim hujan ditandai dengan terjadinya curah hujan dasarian lebih dari 50 mmm tiga kali berturut turut, sedangkan awal musim kemarau ditandai dengan terjadinya curah hujan kurang dari 50 mm tiga kali berturut-turut. Perubahan awal musim dan lama musim dapat mempersulit petani dalam menentukan waktu tanam dan pola tanam yang sesuai. Perbedaan ketinggian menimbulkan kondisi iklim yang berbeda pada dataran tinggi, menengah dan rendah. Perbedaan ketinggian mempengaruhi curah hujan yang terjadi. Curah hujan berguna untuk mendukung kegiatan pertanian guna menyediakan air. Curah hujan berguna untuk menentukan pola tanam yang tepat. Evaluasi pola tanam dapat dilakukan dengan mengamati awal musim hujan dan pengamatan lama musim berguna untuk menetukan varietas atau komoditas tanaman yang dapat ditanam sesuai kondisi iklim.

Hasil analisis menunjukkan terjadi pergeseran iklim pada berbagai ketinggian di gunung Slamet, Sindoro dan Sumbing. Pergeseran iklim ditandai oleh berubahnya awal musim hujan dan lama musim kemarau. Perubahan lama musim pada beberapa daerah tidak terjadi karena perubahan awal musim hujan dan awal musim kemarau yang sama. Pada lokasi penelitian pola tanam yang dapat dilakukan ialah padi, palawija dan hortikultur untuk menentukan varietasnya dapat melihat lama musim.