Abstrak


Hubungan Kebisingan dan Beban Kerja Mental dengan Stres Kerja pada Pekerja Bagian Tenun di CV. X Pedan Klaten


Oleh :
Rahmadani Gino Prakosa - R0217084 - Sekolah Vokasi

Rahmadani Gino Prakosa, R0217084, 2021. Hubungan Kebisingan dan 
Beban Kerja Mental dengan Stres Kerja pada Pekerja Bagian Tenun di CV. 
X Pedan Klaten.
Latar Belakang: Stres kerja memberikan dampak yang buruk seperti 
terganggunya kesehatan fisik, kesehatan psikologis, performa, serta 
memengaruhi individu dalam pengambilan keputusan. Kebisingan di CV. 
X berasal dari mesin tenun yang beroperasi dan beban kerja mental 
disebabkan karena tidak seimbangnya jam kerja dengan jam istirahat. Stres 
kerja dapat disebabkan oleh kebisingan dan juga beban kerja mental.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebisingan dan beban 
kerja mental dengan stres kerja pada pekerja bagian tenun di CV. X Pedan 
Klaten.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, dengan 
pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total 
sampling dengan jumlah responden 40 orang pekerja bagian tenun di CV. 
X Pedan Klaten. Penelitian ini menggunakan sound level meter untuk 
mengukur kebisingan dan kuesioner untuk mengetahui data beban kerja 
mental dan stres kerja. Teknik analisis data menggunakan uji correlation 
spearman, somers’d, dan regresi logistik ordinal.
Hasil: Hasil uji korelasi spearman’s menunjukkan ada hubungan signifikan 
antara kebisingan dengan stres kerja (p = 0,005), nilai arah korelasi positif, 
dan koefisien korelasi sedang (? = 0,435). Hasil uji korelasi somers’d 
menunjukkan ada hubungan signifikan antara beban kerja mental dengan 
stres kerja (p = 0,000), nilai arah korelasi positif, dan koefisien korelasi 
sedang (dyx = 0,461). Hasil uji regresi logistik ordinal menunjukkan variabel 
independent yang paling berhubungan dengan variabel dependent adalah 
variabel beban kerja mental dengan nilai OR (Exp[B]) 3,609 sedangkan 
kebisingan memiliki nilai OR (Exp[B]) 1,714. Nilai OR menunjukan bahwa 
beban kerja mental memiliki hubungan lebih besar terhadap stres kerja yaitu 
3,609 kali lipat dibandingkan dengan kebisingan yang memiliki nilai 1,714 
kali lipat.
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kebisingan dan beban 
kerja mental dengan stres kerja pada pekerja bagian tenun di CV. X Pedan 
Klaten.