Abstrak


Systematic Review: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Senggani (Melastoma malabathricum L.) terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus Secara In Vitro


Oleh :
Rizka Asri Margaretta - M0617036 - Fak. MIPA

Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri gram negatif penyebab utama infeksi nosokomial yang rentan mengalami resistensi terhadap antibiotik.  Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif patogen oportunistik yang salah satu strainnya yaitu MRSA telah resisten terhadap antibiotik penisilin dan betalaktam. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dalam tatalaksana pengobatan penyakit infeksi Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten. Berdasarkan hal tersebut diperlukan solusi berupa obat baru yang memiliki aktivitas antibakteri, seperti antibakteri dari Melastoma malabathricum L. Penelitian mengenai aktivitas dari tumbuhan ini terhadap pertumbuhan P. aeruginosa dan S. aureus telah banyak yang mempublikasikannya, sehingga perlu dikaji dalam bentuk systematic review supaya dapat memberikan informasi yang tersusun sistematis dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. Metode yang digunakan dalam systematic review ini yaitu meta sintesis yang bersifat kualitatif dengan pendekatan meta agregasi. Sumber data diambil dari artikel yang berasal dari database PubMed, ResearchGate, dan Mendeley tahun 2011-2021 dan divalidasi menggunakan instrumen Young dan Solomon. Data berupa jenis bakteri, bentuk dan konsentrasi sampel, hasil uji antibakteri, dan metode uji antibakteri dijadikan parameter dalam pemilihan artikel. Hasil untuk systematic review ini yaitu sebanyak 11 artikel lolos dan bisa diekstrak datanya. Ekstrak senggani memiliki aktivitas antibakteri lebih besar terhadap S. aureus dibandingkan terhadap P. aeruginosa. Senyawa yang bertanggung jawab pada aktivitas antibakteri senggani cenderung bersifat polar. Metode uji antibakteri dilusi lebih sensitif dibandingkan metode difusi.