;
Stunting merupakan masalah kesehatan yang sangat erat kaitannya dengan status giz anaki balita yang terjadi di negara berkembang khususnya di negara-negara miskin dan pada umumnya ditandai dengan kondisi tubuh yang pendek dan rentan terhadap penyakit dan kecerdasasannya dibawah normal. Kabupaten Timor Tengah Selatan menempati posisi tertinggi dalam angka prevalensi stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan angka 44,1% pada tahun 2020. Puskesmas Tetaf adalah salah satu dari Puskesmas yang ada di Kecamatan Kuatnana dengan prevalensi terbesar pada tahun 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kemiskinan dan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tetaf. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer melalui survei, wawancara dan kuesioner dengan respondennya adalah rumah tangga yang memiliki anak umur 0-59 bulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan sample random sampling dengan responden sebanyak 100 orang. Analisis data yang digunakan adalah univariat dengan menggunakan distribusi dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Dari hasil penelitian didapat bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan ibu, umur ibu, pengetahuan ibu tentang gizi dan berat bayi lahir rendah berpengaruh terhadap status gizi anak, sedangkan tidak terdapat pengaruh antara pendapatan keluarga, jumlah anggota dalam keluarga dan jenis kelamin anak terhadap status gizi anak.