Abstrak


Pemodelan Kasus Balita dengan Gizi Kurang di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Least Absolute Shrinkage and Selection Operator (LASSO)


Oleh :
Berlian Nada Paweninggalih - M0718013 - Fak. MIPA

Balita termasuk kelompok yang rawan gizi serta mudah menderita kelainan
gizi. Balita merupakan anak yang berumur 0-59 bulan. Salah satu status gizi
balita yaitu gizi kurang. Gizi kurang merupakan suatu kondisi kekurangan
nutrisi yang diperlukan tubuh. Jika gizi kurang tidak segera diatasi maka akan
meningkatkan kasus menjadi gizi buruk yang dampaknya akan lebih parah
hingga kematian. Gizi kurang dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling
berkaitan. Tujuan penelitian ini yaitu pemodelan faktor yang mempengaruhi
banyaknya kasus balita yang mengalami gizi kurang menggunakan regresi
Least Absolute Shrinkage Selection and Operator (LASSO) dengan algoritma
Least Angle Regression and Shrinkage (LARS). Hal tersebut dikarenakan pada
data faktor penyebab gizi kurang ditemukan masalah multikolinearitas
sehingga menggunakan metode regresi LASSO. Metode ini menyusutkan
koefisien regresi dari variabel prediktor yang memiliki korelasi yang tinggi
dengan eror pada setiap tahapan LASSO menjadi tepat nol atau mendekati nol.
Koefisien LASSO didapatkan dengan menggunakan pemrograman kuadratik.
Pemrograman kuadratik tersebut memiliki langkah yang sangat rumit. Oleh
karena itu, penelitian ini menggunakan algoritma LARS dengan komputasi
LASSO yang lebih mudah digunakan. Data penelitian yang digunakan yaitu
persentase balita dengan gizi kurang di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2020.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa regresi LASSO dapat mengatasi
multikolinearitas serta dapat menghasilkan model regresi yang terbaik dari
beberapa model regresi yang terbentuk. Regresi LASSO menghasilkan model
regresi dengan nilai MSE lebih kecil daripada regresi berganda biasanya.
Model regresi LASSO terbaik diperoleh pada tahap kelima dengan nilai MSE
sebesar 0,0327105. Regresi LASSO menyeleksi variabel prediktor, dari
delapan belas variabel prediktor menjadi lima variabel prediktor. Disimpulkan
bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap gizi kurang yaitu bayi yang
diberi ASI eksklusif (0-6 bulan), bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR),
balita yang diberi vitamin A, Indeks pembangunan manusia (IPM), dan angka
melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas