;

Abstrak


Hubungan Kebiasaan Konsumsi Sayur dan Buah, Asupan Zat Gizi, Aktivitas Fisik serta Dukungan Keluarga Dengan Status Gizi Remaja Usia 16-18 Tahun


Oleh :
Nanda Rizkha Heratama - S531808034 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang : Prevalensi kelebihan berat badan remaja di Indonesia tahun 2018 sebesar 13.5?ngan status gizi gemuk sebesar 9.5?n obesitas 4% (Riskesdas, 2018). Bangka Belitung menempati prevalensi obesitas remaja tertinggi kedua berdasarkan provinsi setelah DKI Jakarta yaitu sebesar 6,3?n gemuk sebesar 9,1%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebiasaan konsumsi sayur dan buah, asupan zat gizi, aktivitas fisik serta dukungan keluarga dengan status gizi remaja usia 16-18 tahun.

 

Metode : Penelitian dilakukan di 9 sekolah menengah atas di kota pangkalpinang, Sampel berjumlah 340 orang. Variabel bebas yaitu kebiasaan konsumsi sayur dan buah, asupan zat gizi, aktivitas fisik dan dukungan keluarga. Variabel terikat adalah status gizi remaja. Data kebiasaan konsumsi sayur dan buah , asupan zat gizi dikumpulkan menggunakan formulir food frequency dan formulir food recall. Data aktivitas fisik menggunakan form IPAC. Dukungan keluarga menggunakan kuesioner yang sudah di validasi. Status gizi remaja menggunakan indikator IMT/U. Analisis data menggunakan regresi logistik.

 

Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan konsumsi sayur dengan status gizi, p=0.005. Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan status gizi, p=0,016. Tidak ada hubungan signifikan antara variabel kebiasaan konsumsi buah dengan status gizi, p=0,285. Tidak ada hubungan yang signifikan variabel asupan zat gizi dengan status gizi, p>0,05. Tidak ada hubungan yang signifikan variabel dukungan keluarga dengan status gizi , p= 0,596. Uji regresi logistik menunjukkan variabel kebiasaan konsumsi sayur (p=0,005) dan aktivitas fisik (p= 0.016) menjadi variabel yang paling berpengaruh terhadap status gizi.

 

Kesimpulan : Kebiasaan konsumsi sayur dan aktivitas fisik berhubungan signifikan dengan status gizi remaja.