;

Abstrak


Hubungan Jenis Kontrasepsi Hormonal, Durasi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Meningioma Intrakranial di RSUD Dr. Moewardi Surakarta


Oleh :
Dyah Pranani - S551802002 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Meningioma merupakan tumor otak primer yang paling umum, sebanyak 36.6?ri tumor otak primer adalah meningioma intrakranial. Salah satu faktor risiko terjadinya meningioma adalah penggunaan kontrasepsi hormonal. Di Indonesia, kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah jenis suntik. Efek samping yang paling menonjol adalah penambahan berat badan sehingga meningkatkan risiko obesitas. Belum ada penelitian yang menggambarkan hubungan antara kontrasepsi hormonal dan peningkatan indeks massa tubuh dengan kejadian meningioma intrakranial di RSUD dr. Moewardi Surakarta, sehingga peneliti tertarik untuk mengangkat topik tersebut.  

Metode: Penelitian dilakukan dengan metode case control. Subjek penelitian yang digunakan sebanyak 70 terdiri dari pasien poliklinik Saraf dan Bedah Saraf serta pegawai RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Data yang digunakan didapatkan dari hasil wawancara dan rekam medis. Analisis data melalui program SPSS dengan uji Chi-Square dan regresi logistik biner. 

Hasil: Hasilnya uji Chi-Square adalah nilai p <0 p=0.04), p=0.04) p=0.00).>0.05 pada variabel jumlah kehamilan (p=0.07). Sementara analisis multivariat, menunjukkan bahwa jenis kontrasepsi hormonal (OR=2,8; CI=1,041-7,272; p=0,03) dan durasi penggunaan kontrasepsi hormonal (OR=9,6; CI=3,091-29,580; p=0,00) berhubungan kuat dengan kejadian meningioma.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kontrasepsi hormonal, durasi penggunaan kontrasepsi hormonal dan indeks massa tubuh dengan meningioma intrakranial. Kontrasepsi hormonal progesteron tinggi dan penggunaan kontrasepsi progesteron yang lama dapat meningkatkan resiko terjadinya meningioma intrakranial

Kata Kunci: Kontrasepsi hormonal. Indeks Massa Tubuh. Meningioma Intrakranial.