;

Abstrak


Strategi Pengelolaan Biodiversitas Flora Yang Berkelanjutan Berbasis Partisipasi Masyarakat Di Kawasan Industri Bata Merah


Oleh :
Titik Warsiti - A131808016 - Sekolah Pascasarjana

Keberadaan industri bata merah telah menjadi salah satu mata pencaharian pokok bagi masyarakat di Desa Srimulyo Kecamatan Gondang Kabupaten Sragen. Aktivitas industri bata merah secara tradisional berpeluang menimbulkan pencemaran udara. Proses pembakaran bata merah memanfaatkan sekam padi sebagai bahan bakar pembakaran sehingga menghasilkan debu dan asap tebal yang diperkirakan mengandung polutan yang dapat mencemari udara di sekitar lokasi pembakaran. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi indeks diversitas flora di kawasan industri bata merah, menganalisis pengaruh nilai emisi gas CO dan Partikulat Matter (PM) 2,5 terhadap indeks diversitas flora di kawasan industri bata merah, serta memperoleh strategi pengelolaan biodiversitas flora yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat di kawasan industri bata merah. Penelitian ini termasuk penelitian survei observasional. Pengumpulan data dengan melakukan pengukuran parameter abiotik (kecepatan angin, temperatur udara, dan kelembaban udara, gas CO dan PM 2,5), biotik (tumbuhan) dan studi kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Pearson Correlation test dan regresi linier berganda untuk mengidentifikasi gas CO dan PM 2,5 yang berhubungan dengan indeks diversitas flora dan mencari strategi pengelolaan lingkungan yang tepat berdasarkan hasil kuesioner tingkat partisipasi masyarakat. Berdasarkan uji Pearson Correlation, gas CO dan PM 2,5 keduanya berhubungan dengan indeks diversitas flora dengan nilai p = 0,000. Berdasarkan uji regresi linier berganda, secara bersama-sama (simultan) gas CO dan PM 2,5 berpengaruh terhadap indeks diversitas flora (p = 0,000). Tingkat partisipasi masyarakat Desa Srimulyo terhadap pengelolaan biodiversitas sebesar 60,9% tidak aktif. Hasil distribusi frekuensi kuesioner didapatkan strategi pengelolaan meliputi penambahan jumlah keberagaman tumbuhan, meluangkan lahan untuk penambahan tumbuhan, pengadaan penghijauan dan rutin melakukan perawatan tumbuhan tanpa mengganggu aktivitas produksi bata merah sebagai mata pencaharian.