Abstrak


Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera, Lam) terhadap Kadar HDL, LDL, dan Ketebalan Aorta Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Model Sindrom Metabolik.


Oleh :
Aulia Ninggar Nadhira - G0018032 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Daun kelor diketahui memiliki potensi menurunkan gejala sindrom metabolik. Kriteria sindrom metabolik antara lain dicirikan adanya penurunan HDL, kenaikan LDL, dan meningkatnya ketebalan aorta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanolik daun kelor terhadap kadar HDL, LDL, dan ketebalan aorta tikus wistar model sindrom metabolik.

Metode: Penelitian eksperimental laboratorik menggunakan lima kelompok, yaitu KKN diberi pakan standar; KKP, KP1, KP2, dan KP3 diberi pakan tinggi lemak selama 28 hari dan injeksi STZ-NA pada hari ke-25. Kelompok perlakuan (KP) diberikan dosis ekstrak etanolik daun kelor masing-masing 150; 250; dan 350 mg/kgBB/hari. Kadar HDL dan LDL diukur pada hari ke-0, 25, 28, dan 57. Terminasi pada hari ke-57, aorta pars thoracica diberi pengecatan HE. Kadar HDL dan LDL dianalisis menggunakan uji T berpasangan. Kadar HDL, LDL, dan ketebalan aorta dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA dan post hoc Tukey HSD.  

Hasil: Hasil uji T berpasangan terdapat perbedaan bermakna antara kadar HDL dan LDL sebelum dan setelah pemberian ekstrak etanolik daun kelor. Hasil uji One-Way ANOVA dan post hoc Tukey HSD, kadar HDL dan LDL terdapat perbedaan bermakna antar kelompok sedangkan ketebalan aorta tidak terdapat perbedaan bermakna antar kelompok.

Simpulan: Ekstrak etanolik daun kelor dosis 150; 250; dan 350 mg/kgBB/hari berpengaruh terhadap kadar HDL dan LDL, tidak berpengaruh terhadap ketebalan aorta tikus wistar model sindrom metabolik.