Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam bioaktivator (EM-4 dan Stardec) pada taraf penggunaan yang berbeda terhadap kualitas kompos kotoran puyuh. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2020 di Tanggalan, Jatimulyo, Pedan, Klaten dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Bahan yang digunakan adalah kotoran puyuh, jerami, dedak, arang sekam padi dan bioaktivator (EM-4 dan Stardec). Desain penelitian yang digunakan adalah RAL pola faktorial yang terdiri dari 2×4 dengan 4 ulangan. Kompos kotoran puyuh yang dihasilkan oleh kedua bioaktivator memiliki warna cokelat kehitaman dan bau seperti tanah. Kandungan air kompos kotoran puyuh kedua bioaktivator berkisar 29,2–40,6%. Kandungan nitrogen kompos kotoran puyuh kedua bioaktivator berkisar 0,2–1,8%. Kandungan C-Organik kompos kotoran puyuh kedua bioaktivator berkisar 5,3–6,7%. Nilai pH kompos kotoran puyuh yang dihasilkan kedua bioaktivator adalah 7,6–8,5. Nilai C/N rasio kompos kotoran puyuh yang dihasilkan kedua bioaktivator berkisar 3,7–49,5. Kompos kotoran puyuh perlakuan bioaktivator EM-4 dengan level pemberian 0–5?n bioaktivator Stardec dengan level pemberian 0% memiliki kandungan nitrogen yang paling baik daripada perlakuan lainnya. Kesimpulan yang dapat diambil adalah kompos kotoran puyuh yang menggunakan bioaktivator EM-4 dan Stardec menghasilkan warna dan aroma kompos yang sama yaitu cokelat kehitaman dan kompos beraroma seperti tanah. Pemberian bioaktivator EM-4 dan stardec sampai dengan level bioaktivator 7,5?lum mampu memperbaiki nilai CN Rasio.