Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai : (1) penataan koleksi-koleksi Museum R. Hamong Wardoyo sebagai sumber pembelajaran, (2) manajemen dan publikasi Museum R. Hamong Wardoyo, (3) pemanfaatan Museum R. Hamong Wardoyo Boyolali sebagai sumber pembelajaran sejarah SMA Negeri di Kabupaten Boyolali.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan strategi studi kasus tunggal. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis jalinan atau mengalir (flow model of analysis) dengan tahapan meliputi, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan / verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : (1) Koleksi-koleksi Museum R. Hamong Wardoyo sudah ditata sebagai sumber pembelajaran. Penataan dilakukan dengan cara mengatur alur kunjungan serta menata koleksi museum sedemikian rupa sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pengunjung untuk memahami isi makna dari Museum R. Hamong Wardoyo. Koleksi-koleksi Museum R. Hamong Wardoyo sudah ditata sesuai dengan periodisasi waktu. Pendekatan penataan koleksi-koleksi di Museum R. Hamong Wardoyo menggunakan pendekatan taksonomik yaitu disajikan berdasarkan kesamaan jenis pada satu titik lokasi. (2) Manajemen dan publikasi Museum R. Hamong Wardoyo dikelola oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali bekerjasama dengan pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah dalam pengkajian, pemeliharaan, dan perawatan koleksi-koleksi benda bersejarah. Publikasi Museum R. Hamong Wardoyo dilakukan dengan program kegiatan museum keliling berupa penginformasian museum ke sekolah-sekolah di sekitar Kabupaten Boyolali serta sosialisasi museum kepada masyarakat umum. (3) Pemanfaatan Museum R. Hamong Wardoyo sebagai sumber pembelajaran sejarah SMA Negeri di Kabupaten Boyolali dapat dilakukan dengan cara mengaitkan koleksi-koleksi benda pada Kompetensi Dasar (KD) Silabus mata pelajaran sejarah Indonesia. Koleksi yang berupa arca masa Hindu-Buddha memiliki relevansi secara khusus pada materi perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia di Kelas X, yakni Kompetensi Dasar (KD) 3.5, 4.5, dan 3.6, 4.6. Pada RPP mata pelajaran sejarah Indonesia di SMA Negeri 1 Boyolali dan SMA Negeri 1 Simo, Museum R. Hamong Wardoyo belum dicantumkan sebagai sumber belajar.