Abstrak


Regenerasi Pendidikan Mranggi (Pengrajin Warangka) di Pasar Cindera Mata Alun-alun Utara Surakarta


Oleh :
Muhammad Wahyu Jati Untoro - K3215043 - Fak. KIP

Muhammad Wahyu Jati Untoro. K3215043. REGENERASI PENDIDIKAN MRANGGI (PENGRAJIN WARANGKA) DI PASAR CINDERA MATA ALUN-ALUN UTARA SURAKARTA. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Oktober 2020.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keberlangsungan regenerasi pendidikan dan proses pembuatan warangka dari Pengrajin warangka yang berada di Pasar Cindera Mata Alun-alun Utara Surakarta. Penelitian dilakukan di komplek Pasar Cindera Mata Alun-alun Utara Surakarta pada bulan Desember 2019 sampai dengan Februari 2020.

Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini diklasifikasikan menjadi data primer, yaitu Bapak Sukadi, Bapak Wuryanto, dan Ibu Astuti selaku informan, dan data sekunder yaitu dari tempat, dokumen dan sumber pustaka yang berkaitan. Subjek penelitian ini adalah Bapak Sukadi dan Bapak Wuryanto selaku Mranggi (Pengrajin warangka) yang berada di Pasar Cindera Mata Alun-alun Utara Surakarta. Teknik pengambilan subjek penelitian yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi partisipatif pasif, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Teknik uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data dan reviu informan. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan model analisis mengalir yang meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Regenerasi pendidikan yang mencakup proses belajar mengajar kedua subjek penelitian dalam meniti karir menjadi Mranggi (Pengrajin warangka). 2) Proses pembuatan warangka yang meliputi: a) Persiapan bahan baku dan alat, b) Membuat bakalan warangka, c) Proses pembentukan/ anggrabahi, d) Proses melubangi warangka, e) Proses finishing, f) Pemasangan warangka dengan pendok.