Abstrak


Analisis Penerapan Konsep Critical Thinking dalam Pelajaran IPA selama Pembelajaran Daring Kelas V SD Muhammadiyah Jatiyoso


Oleh :
Larmi Yulinawati - K7117125 - Fak. KIP

Larmi Yulinawati, ANALISIS PENERAPAN KONSEP CRITICAL THINKING DALAM PELAJARAN IPA  SELAMA PEMBELAJARAN DARING KELAS V

SD MUHAMMADIYAH JATIYOSO. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Februari 2021 .

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan penerapan konsep critical thinking  dalam pelajaran IPA selama pembelajaran daring kelas V SD Muhammadiyah Jatiyoso. penelitian ini penting sebagai pertimbangan tentang penentuan kebijakan pembelajaran IPA. Hal ini dikarenakan pentingnya kemampuan berpikir kritis (critical thinking) di abad ke-21. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas  V, dan 6 orang peserta didik kelas V SD Muhammadiyah Jatiyoso tahun ajaran 2020/2021. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data yaitu menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan konsep berpikir kritis dalam pelajaran IPA selama pembelajaran daring masih belum bisa dilakukan secara maksimal. Baik dari sudut pandang guru maupun peserta didik keterbatasan dalam mengkomunikasikan materi dirasa menjadi terbatas. Dalam penerapan Focus dan Reason baik peserta didik dan guru sudah mampu menerapkannya dengan baik. Idikator lain yang sudah terlihat adalan inference. Namun untuk indikator situation danclarity  belum dapat dipenuhi dengan baik, karena peserta didik lebih banyak dibimbing oleh orang tua di rumah, sehingga guru krang bisa memberikan feedback secara langsung ke peserta didik. Untuk hasil dari Overview sudah terlihat namun masih belum berjalan dengan baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan konsep berpikir kritis dengan indikator FRISCO sudah mulai diterapkan di pembelajaran daring SD Muhammadiyah Jatiyoso, namun pembelajaran dirasa masih kurang efektif karena guru kurang bisa membimbing peserta didik secara leluasa terkait kegiatan menarik peserta didik untuk aktif bertanya, begitupun peserta didik yang masih kurang berani untuk bertanya ketika ada materi yang masih kurang dipahami.