Sorgum mengandung zat gizi yang memiliki potensi sebagai pangan fungsional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas sensoris, fisikokimia, dan potensi fungsional mi basah yang terbuat dari tepung terigu dan tepung sorgum varietas Numbu dan Super 2. Perbandingan formulasi antara tepung terigu dan tepung sorgum yang digunakan adalah 35:65; 50:50; dan 65:35. Pada penelitian ini, juga digunakan sorgum dari dua varietas yang berbeda, yakni Numbu dan Super 2. Anova dua faktor digunakan untuk menganalisis perbedaan antara kelompok dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT). Analisis sensoris memberikan hasil bahwa parameter warna, aroma, rasa, tekstur, kekenyalan, dan overall berbeda nyata berdasarkan formulasi, namun tidak berbeda secara signifikan berdasarkan varietas sorgum yang digunakan. Penerimaan terbaik secara sensoris didapatkan dari mi basah yang terbuat dari tepung sorgum varietas Numbu dengan penambahan 35%. Nilai elongasi mi basah yang dihasilkan berkisar antara 10,5833–40,0000%, dengan kadar air mi basah yang dihasilkan berkisar antara 33,3731–38,4184%; kadar abu berkisar antara 0,4799–0,8670%; kadar protein berkisar antara 6,2080– 8,1109%; kadar lemak berkisar antara 1,1250–2,5684%; sementara kadar karbohidrat berkisar antara 51,9081–57,1975%. Mi basah yang dihasilkan memiliki potensi sebagai pangan fungsional karena memiliki nilai aktivitas antioksidan yang tinggi (84,32–89,12%) dan mengandung serat pangan (2,540– 4,370%).