;

Abstrak


Kajian Terjemahan Realitas Afek dalam Kumpulan Cerpen Karya Edgar Allan Poe dan Dua Versi Terjemahannya (Sebuah Penelitian Terjemahan dengan Teori Apraisal)


Oleh :
Abd. Rahman Zain - S131808001 - Fak. Ilmu Budaya

Penelitian ini merupakan kajian terjemahan dengan teori apraisal yang bertujuan untuk mengidentifikasi jenis afek apa saja yang digunakan oleh Edgar Allan Poe dalam kumpulan cerpennya. Peneliti juga mengidentifikasi aspek-aspek penerjemahannya, seperti teknik penerjemahan, metode penerjemahan, ideologi penerjemahan, pergeseran terjemahan, dan kualitas terjemahan. Desain penelitian ini berupa studi terpancang dengan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu: pertama, cerpen berjudul The Tell-Tale Heart dan The Black Cat beserta terjemahannya; kedua, informan (rater). Data dikumpulkan dengan analisis dokumen dan Focus Group Discussion (FGD). Kemudian, data tersebut dianalisis berdasarkan analisis domain, analisis taksonomi, dan analisis komponensial untuk mendapatkan tema budaya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 kategori realitas afek dalam cerpen The Tell-Tale Heart, yakni: insecurity: disquiet, security: confidence, dissatisfaction: displeasure, inclination: desire, happiness: cheer, security: trust, unhappiness: antipathy, disinclination: fear, happiness: af ection, dan unhappiness: misery. Lebih lanjut, realitas afek pada cerpen The Black Cat ditemukan sebanyak 12 kategori, yakni: unhappiness: antipathy, insecurity: disquiet, inclination: desire, dissatisfaction: displeasure, happiness: af ection, happiness: cheer, disinclination: fear, unhappiness: misery, satisfaction: interest, satisfaction: admiration, insecurity: surprise, dan security: confidence. Lebih lanjut, dalam mengalihbahasakan realitas afek dalam cerpen The Tell-Tale Heart dan The Black Cat, penerjemah pertama menggunakan 9 teknik penerjemahan dan penerjemah kedua menggunakan 10 teknik penerjemahan. Teknik yang digunakan oleh penerjemah memengaruhi metode penerjemahan, ideologi penerjemahan, pergeseran terjemahan, dan kualitas terjemahan. Metode penerjemahan yang dianut penerjemah pertama dan penerjemah kedua dalam mengalihbahasakan realitas afek pada cerpen The Tell-Tale Heart ialah metode komunikatif. Sementara pada cerpen The Black Cat, penerjemah pertama menganut metode penerjemahan bebas dan penerjemah kedua menganut metode komunikatif. Selanjutnya, ideologi penerjemahan yang dianut kedua penerjemah dalam kedua cerpen tersebut ialah ideologi domestikasi atau pelokalan. Pergeseran terjemahan realitas afek pada cerpen The Tell-Tale Heart dan The Black Cat yang diterjemahkan oleh kedua penerjemah cenderung disebabkan oleh penggunaan teknik penerjemahan kreasi diskursif, reduksi, dan delesi. Secara keseluruhan, kualitas terjemahan kedua cerpen tersebut akurat, berterima, dan terbaca. Beberapa teknik seperti, kreasi diskursif, reduksi, dan delesi menghasilkan kualitas terjemahan yang kurang akurat bahkan beberapa menjadi tidak akurat. Penelitian serupa dapat dilakukan kembali dengan mengkaji perbandingan terjemahan dari karya sastra lainnya seperti novel ataupun teks berita. Peneliti juga dapat membandingkan kekonsistenan penerjemah dalam mengalihbahasakan ungkapan yang mengandung semua aspek sikap dalam piranti apraisal. Akan menjadi hal yang lebih menarik bila peneliti selanjutnya dapat menemukan dua penerjemah yang berbeda gender. Peneliti dapat membandingkan terjemahan dari penerjemah laki-laki dan penerjemah perempuan.