;

Abstrak


Pengaruh Chronotype, Tingkat Stres dan Pengetahuan Gizi terhadap Status Gizi yang Dimediatori oleh Perilaku Makan pada Mahasiswa Cimahi selama Perkuliahan Daring


Oleh :
Tesa Rafkhani - S531908059 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Mahasiswa merupakan kelompok yang berisiko mengalami stres dan pergeseran waktu tidur dan waktu bangun tidur yang disebut sebagai chronotype dan berdampak terhadap perilaku makannya. Pengetahuan gizi merupakan salah satu faktor terjadinya perubahan perilaku makan mahasiswa. Perilaku makan yang tidak sehat apabila dilakukan secara terus menerus akan terjadi kenaikan berat badan.         

Tujuan: Studi ini menganalisis pengaruh chronotype, tingkat stres dan pengetahuan gizi terhadap status gizi yang dimediatori oleh perilaku makan pada  mahasiswa Cimahi selama perkuliahan daring.

Metode: Penelitian cross sectional dengan multistage cluster random sampling pada 220 responden di Stikes Jenderal A. Yani Cimahi. Data chronotype diukur dengan kuesioner Morningness - Eveningness Questionnaire (MEQ), nilai Cronbach Alpha= 0,752. Data tingkat stres diukur dengan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10), nilai Cronbach Alpha=0,764. Data pengetahuan gizi menggunakan kuesioner penelitian terdahulu dari Florence (2017), nilai Cronbach Alpha =0,878. Data perilaku makan diukur menggunakan kuesioner Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ), nilai Cronbach Alpha=0,948. Data status gizi yang diukur menurut IMT dengan pengukuran berat badan (kg) dan tinggi badan (m2). Data di analisis menggunakan analisis Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM) dengan menggunakan software SmartPLS.

Hasil: Hasil uji multivariat dengan PLS-SEM menunjukkan ada pengaruh signifikan antara chronotype (x1) terhadap status gizi (y2) yang dimediatori oleh perilaku makan (p=0,037) dengan pengaruh sebesar 8,5%. Ada pengaruh yang signifikan antara tingkat stres (x2) terhadap status gizi (y2) yang dimediatori oleh perilaku makan (p=0,017) dengan pengaruh sebesar 7,4%, sedangkan tidak ada pengaruh antara pengetahun gizi (x3) terhadap status gizi (y2) yang dimediatori oleh perilaku makan (y2) p=0,615. Berdasarkan hasil perhitungan nilai uji GoF adalah 0,482, yang menunjukkan performa gabungan antara model pengukuran dinyatakan baik, dan nilai GoF berdasarkan nilai SRMR hasilnya adalah 0,055, yang menyatakan model fit.

Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkuliahan daring berdampak terhadap pergeseran tipe chonotype individu dan tingkat stres dimana kedua aspek tersebut berdampak terhadap perilaku makan tidak sehat (emotional eating), sehingga menghasilkan status gizi yang tidak nomal yaitu overweight menuju obesitas.