Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai kinerja jangka pendek dan jangka panjang perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi, baik perusahaan pengakuisisi maupun perusahaan target. Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan harga saham. Kinerja jangka pendek merupakan kinerja harga saham 5 hari sebelum tanggal pengumuman, saat tanggal pengumuman, dan 5 hari setelah tanggal pengumuman. Kinerja jangka panjang adalah kinerja harga saham selama satu tahun dan dua tahun setelah pengumuman merger dan akuisisi.
Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1992 sampai dengan 2002. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah t-test.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat abnormal return yang signifikan pada kinerja jangka pendek, baik pada perusahaan pengakuisisi maupun perusahaan target. Sedangkan analisis terhadap kinerja jangka panjang, menunjukkan bahwa tidak terdapat abnormal return yang signifikan, baik satu tahun maupun dua tahun setelah pengumuman merger dan akuisisi pada perusahaan pengakuisisi dan perusahaan target.
Pengujian tambahan dilakukan untuk menguji kinerja perusahaan sebelum dan selama krisis moneter secara terpisah, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hasil pengujian kinerja jangka pendek menunjukkan bahwa perusahaan pengakuisisi memperoleh abnormal return yang signifikan hanya pada periode selama krisis moneter. Sedangkan perusahaan target memperoleh abnormal return yang signifikan pada periode sebelum krisis dan selama krisis moneter. Hasil pengujian tambahan terhadap kinerja jangka panjang menunjukkan bahwa hanya perusahaan pengakuisisi yang memperoleh abnormal return yang signifikan. Abnormal return tersebut terjadi dua tahun setelah pengumuman merger dan akuisisi pada periode sebelum krisis moneter.
