Abstrak


Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanolik Daun Kelor (Moringa Oleifera, Lam.) Terhadap Tingkat Ekspresi Bcl-2 Testis Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) Model Sindrom Metabolik Terinduksi


Oleh :
Fernando Jahja Houten - G0018081 - Fak. Kedokteran

Fernando Jahja Houten, G0018081, 2022. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanolik Daun Kelor (Moringa Oleifera, Lam.) Terhadap Tingkat Ekspresi Bcl-2 Testis Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) Model Sindrom Metabolik Terinduksi. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 
Latar Belakang: Pergeseran pola diet mengakibatkan peningkatan prevalensi sindrom metabolik (SM). Sindrom Metabolik memengaruhi proses proliferasi dan diferensiasi sel germinal diduga melalui penurunan ekspresi Bcl-2. Bcl-2 merupakan protein regulator siklus sel. Daun kelor memiliki kandungan antioksidan yang mampu memperbaiki kondisi SM. Penelitian terkait ekspresi Bcl-2 pada pemberian daun kelor masih belum ditemukan. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ekspresi Bcl-2 jaringan testis tikus Wistar model sindrom metabolik dengan pemberian ekstrak etanolik daun kelor
Metode: Penelitian bersifat eksprerimental laboratorik. Tiga puluh tikus dibagi menjadi 5 kelompok (n=6), KN sebagai kontrol normal, KSM sebagai kelompok SM, dan KD1, KD2, dan KD3 sebagai kelompok SM dengan pemberian ekstrak daun kelor dosis (150, 250, 350) mg/kgBB secara berurutan selama 28 hari. Induksi SM dilakukan melalui diet tinggi lemak dan injeksi STZ-NA. Interpretasi perhitungan ekspresi Bcl-2 menggunakan IDS. Analisis data IDS Bcl-2 menggunakan uji One- Way ANOVA dilanjutkan dengan Post Hoc Tukey HSD. 
Hasil: Uji One-Way ANOVA didapatkan perbedaan bermakna dengan p=0,000 (p<0>Simpulan: Terdapat perbedaan ekspresi Bcl-2 jaringan testis tikus Wistar model SM pada pemberian ekstrak daun kelor. Daun kelor memiliki potensi untuk meningkatkan fertilitas pada tikus Wistar model SM.