Abstrak


Optimasi Fungsi Bi-Objektif pada Model Supply Chain dengan Pendekatan Pareto


Oleh :
Yoga Aldo Satrio - M0117068 - Fak. MIPA

Supply chain merupakan sistem yang meliputi serangkaian proses dari produksi sampai pengiriman produk ke konsumen.Supply chain yang optimal dapat diperoleh dengan optimasi multiobjektif sehingga supply chain berkembang menjadi supply chain multiobjektif. Multiobjektif yang memiliki dua fungsi objektif dapat disebut dengan bi-objektif.


Pada penelitian ini dikonstruksikan model bi-objektif dengan memperhatikan keuntungan pemanufaktur dan limbah emisi gas karbon serta kendala. Keuntungan pemanufaktur meliputi pendapatan pemanufaktur, total biaya transportasi, dan total biaya produksi. Limbah emisi gas karbon meliputi total limbah emisi gas karbon dari transportasi pengiriman produk dan total limbah emisi gas karbon dari listrik yang digunakan saat produksi. Kendala merupakan keterbatasan bahan baku yang digunakan untuk produksi. Keuntungan pemanufaktur sebagai fungsi objektif pertama dan limbah emisi gas karbon sebagai fungsi objektif kedua dengan kendala keterbatasan bahan baku. Model bi-objektif dengan dua fungsi objektif yaitu memaksimumkan keuntungan pemanufaktur dan meminimumkan limbah produksi emisi gas karbon dengan empat kendala yaitu kain furing, kain linen, benang jahit, dan benang obras. Model bi-objektif diselesaikan menggunakan pendekatan Pareto dengan
metode pembobotan untuk menentukan titik yang optimal menentukan banyaknya produk crop blazer, basic blazer, dan produk tas.


Model bi-objektif yang diterapkan pada suatu kasus menghasilkan sembilan titik layak yang mempunyai dua titik optimal Pareto. Kedua titik tersebut diselesaikan dengan metode pembobotan untuk memperoleh titik tunggal. Keuntungan maksimum produk yang diperoleh sebesar Rp 27524404.46 dan emisi gas karbon minimum sebesar 325.86 kg dengan 143 produk crop blazer, 43 produk basic blazer, dan 341 produk tas.


Solusi optimal bi-objektif hasil penerapan disimulasikan terhadap perubahan jarak, perubahan banyaknya produk per pengiriman, dan daya listrik untuk produksi per satuan produk. Simulasi perubahan parameter jarak mengakibatkan keuntungan produk semakin berkurang dan emisi gas karbon semakin bertambah secara konstan. Perubahan parameter banyaknya produk per pengiriman membuat keuntungan produk meningkat dan limbah emisi gas karbon berkurang. Perubahan parameter daya listrik untuk produksi per satuan produk crop blazer dan basic blazer mengelami perubahan yang cukup besar, sedangkan perubahan daya listrik untuk produksi per satuan produk tas relatif kecil.