Tujuan penelitian untuk: 1) mendapatkan karakteristik model Inquiry Lesson based Ethno-Socioscientific Issues (ILESSI); 2) menguji kevalidan model ILESSI; 3) menguji kepraktisan model ILESSI; dan 4) menguji keefektifan model ILESSI dalam memberdayakan keterampilan berpikir kreatif dan Environmental Awareness (EA) siswa SMA.
Metode penelitian yang digunakan Research and Development (R&D) Borg and Gall dengan 10 langkah penelitian. Subjek uji coba produk awal sebanyak 20 siswa (N=20) SMA C, uji coba terbatas menggunakan satu kelompok SMA B berjumlah 27 siswa (N=27), Uji coba luas menggunakan 2 SMA masing-masing 2 kelas, yaitu jumlah subjek SMA A kelompok eksperimen (N=29) dan kelompok kontrol (N=31), jumlah subjek SMA B kelompok eksperimen (N=31) dan kelompok kontrol (N=32). Data yang dikumpulkan meliputi: 1) validasi model dan komponennya dinilai oleh 7 ahli (expert judgment); 2) kepraktisan model terdiri dari data keterlaksanaan model ILESSI, keterlaksanaan pembelajaran, ketercapaian keterampilan berpikir kreatif, ketercapaian EA, respon siswa, respon guru; dan 3) keefektifan model terdiri dari data pretest dan postest keterampilan berpikir kreatif dan EA. Teknik analisis data validasi menggunakan Aiken V dan Lisrel 8.8, uji keefektifan model ILESSI menggunakan SPSS 25.0 dengan uji t-test dan uji MANOVA. Kontribusi model ILESSI menggunakan analisis effect size.
Hasil penelitian menunjukan: 1) model ILESSI mampu memberdayakan keterampilan berpikir kreatif dan EA siswa SMA dengan menggali isu-isu sosial berpendekatan etnosains; 2) model ILESSI dinyatakan valid dengan kriteria sangat layak; 3) kepraktisan model ILESSI sangat baik berdasarkan keterlaksanaan model sebesar 96.7%, keterlaksanaan pembelajaran sebesar 97.6%, respon guru sebesar 84.3%, dan respon siswa sebesar 82.3% yang menunjukan model ILESSI praktis dan menarik; serta 4) Uji MANOVA diperoleh hasil wilk lambda SMA A= 0.614, SMA B= 0.818, dan Fhitung SMA A=17.934, SMA B=6.807 menunjukan model ILESSI sangat efektif dalam memberdayakan keterampilan berpikir kreatif secara simultan (SMA A dan SMA B) dengan pengaruh signifikan; dan ketercapaian EA secara parsial lebih tepat pada sekolah SMA B (kategori tinggi) dengan pengaruh signifikan, sedangkan SMA A (kategori sedang) dengan pengaruh tidak signifikan. Kontribusi penggunaan model ILESSI diperoleh effect size kelompok eksperimen sebesar 0.88 (kategori tinggi) lebih baik dibandingkan kelompok kontrol sebesar 0.37 (kategori sedang).
Kata Kunci: Environmental Awareness (EA); Etnosains, Inquiry Lesson, Keterampilan berpikir kreatif dan SSI.