Abstrak


Sintesis dan Magnetisasi Porous Cellulose dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit


Oleh :
Syifa Hanifah - M0318062 - Fak. MIPA

Limbah tandan kosong kelapa sawit yang melimpah di Indonesia dapat dimanfaatkan menjadi selulosa. Selulosa berpori berpotensi sebagai biomaterial penghantar obat karena memiliki sifat biodegradabilitas, biokompatibilitas serta karakteristik pori dalam memuat obat. Selulosa berpori termodifikasi material nanomagnetik berhasil disintesis melalui tahapan isolasi selulosa, pembentukan pori dan penempelan nanomagnetik. Isolasi dilakukan melalui alkalisasi dan pemutihan hingga didapatkan selulosa. Selulosa berpori diperoleh melalui metode emulsifikasi air dalam minyak. Permukaan  Porous cellulose (PC) dimodifikasi dengan penempelan nanomagnetik dengan metode kopresipitasi sederhana pada kondisi basa. Pengaruh keberadaan partikel nanomagnetik pada permukaan PC diamati melalui sifat fisik, struktural (gugus fungsi dan struktur kristal) termal dan morfologi. Sifat fisik diamati dari perubahan warna dan teksutr. Karakteristik struktural dibuktikan dengan pengamatan FTIR dan XRD. Sifat termal dibuktikan dengan adanya peningkatan temperatur degradasi karena keberadaan material metal oksida. Morfologi Magnetically Porous Cellulose (MPC) pada citra TEM membuktikan adanya kristal-kristal Fe3O4 pada permukaan PC. Diameter pori MPC (3,89 nm) meningkat signifikan dibandingkan PC (2,90 nm), begitu juga dengan volume pori dari MPC (0,1642 cm3/g) meningkat dibandingkan PC (0,1325 cm3/g). Nilai luas permukaan MPC (84,45 m2/g) menurun dibandingkan dengan PC (91,28 m2/g). MPC dan PC memiliki potensi sebagai material penghantar obat, di mana MPC memiliki karakteristik lebih baik.