;

Abstrak


Efek Bullying Terhadap Tingkat Kecemasan dan Gangguan Interaksi Sosial pada Siswa Sekolah Menengah Atas di Sleman Yogyakarta


Oleh :
Hainas Sani Privetera - S021802026 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Bullying merupakan fenomena yang tersebar luas di kalangan anak muda dan digunakan untuk menggambarkan hubungan interpersonal yang ditandai oleh ketidakseimbangan kekuasaan. Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat kasus bullying pada tahun 2018 berjumlah 161 kasus. Remaja yang terlibat bullying mengalami resiko seperti gejala kejiwaan, penyalahgunaan alkohol dan obat, bahkan sampai bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek bullying terhadap konsep diri dan gangguan sosial pada siswa Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Subjek dan Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross sectional. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sleman pada bulan Agustus 2019. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah 200 siswa/siswi di SMA/SMK/MA. Variabel independen meliputi pendidikan orang tua, lingkungan sosial, tingkat kecemasan, konsep diri, dan gangguan interaksi sosial. Variabel dependen adalah perilaku bullying. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan regresi logistik ganda multilevel dengan stata 13.
Hasil: Pendidikan orang tua rendah (b=3.11; 95% CI= 0.83 sampai 3.67; p= 0.002), lingkungan sosial di kota (b=3.15; 95% CI= 0.71 sampai 3.09; p= 0.002), memiliki media sosial (b=4.13; 95% CI= 1.46 sampai 3.83; p= 0.000), memiliki tingkat kecemasan (b=2.92; 95% CI= 0.62 sampai 3.17; p= 0.005), konsep diri negatif (b=2.83; 95% CI= 0.62 sampai 3.40; p= 0.005), dan ada gangguan interaksi sosial (b=3.23; 95% CI= 0.87 sampai 3.55; p= 0.001) meningkatkan kemungkinan mengalami bullying pada remaja. Variasi pada level sekolah menunjukkan terdapat pengaruh kontekstual terhadap perilaku bullying (ICC= 13.18%).   
Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang secara statistik pendidikan orang tua, lingkungan sosial, media sosial, tingkat kecemasan, konsep diri, dan gangguan interaksi sosial terhadap perilaku bullying pada remaja. Variasi pada level tempat sekolah menunjukkan terdapat pengaruh kontekstual terhadap perilaku bullying pada remaja.

Kata Kunci: Perilaku Bullying, Remaja, Analisis Multilevel