;

Abstrak


Strategi Walhi Dalam Mendukung Pelestarian Kawasan Karst Gunung Sewu Yang Berkelanjutan Dalam Lingkup Kewarganegaraan Ekologis


Oleh :
Feri Taupik Ridwan - S151808006 - Fak. KIP

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi kewarganegaraan ekologis WALHI Yogyakarta dalam mendukung perlestarian kawasan Karst Gunung Sewu yang berkelanjutan. Penelitian ini berangkat dari adanya sebuah gerakan warga yang dibangun oleh WALHI Yogyakarta dalam rangka pelestarian Karst Gunung Sewu. WALHI Yogyakarta melakukan berbagai aksi penolakan rencana pembangunan infrastruktur di kawasan Karst Gunung Sewu yang dinilai mengancam kelestarian kawasan karst karena adanya perubahan bentuk dan fungsi dari Karst Gunung Sewu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengulas, menganalisis dan merekonstruksi strategi WALHI Yogyakarta dari sudut pandang kewarganegaraan ekologis dalam partisipasi dirinya sebagai Warga Negara untuk pelestarian lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposive yang terdiri dari Direktur Eksekutif WALHI Yogyakarta, Advokasi WALHI Yogyakarta, Ketua KMPPS dan Warga lokal yang bertempat tinggal di kawasan Karst Gunung Sewu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif model interaktif. Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut. (1) Urgensi pelestarian kawasan karst Gunung Sewu adalah, ancaman wilayah rawan bencana dan adanya pembangunan yang mengancam kelestarian Karst Gunung Sewu. (2) Hambatan pelestarian kawasan Karst Gunung sewu terbagi menjadi dua bentuk yaitu hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal adalah kurangnya intensitas pengawalan isu, belum ditemukannya media efektif untuk warga, kurangnya sumber daya manusia dan tenaga ahli. Sementara hambatan eksternal adalah inkonsistensi pemerintah dalam pelestarian karst dan minimnya pengetahuan karst yang diteriama oleh warga. (3) Strategi yang dilakukan WALHI Yogyakarta sebagai berikut, pengembangan wilayah kelola rakyat, kampanye, pembuatan film dokumenter dan advokasi lingkungan.