Abstrak


Prarancangan Pabrik Natrium Nitrat dari Natrium Klorida dan Asam Nitra Kapasitas 40.000 Ton/Tahun


Oleh :
Yohanita Restu Widihastuty - I0517091 - Fak. Teknik

Natrium nitrat memiliki berbagai kegunaan di industri seperti industri pupuk, korek api, reagen kimia, dan farmasi. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka dirancang pabrik natrium nitrat dengan kapasitas 40.000 ton/tahun. Hasil samping berupa chlorine (Cl2) 10.956,482 ton/tahun dan nitrosyl chloride (NOCl) 10.122,489 ton/tahun. Bahan baku yang digunakan adalah asam nitrat 74.020,018 ton/tahun, natrium klorida 28.600,706 ton/tahun, dan air pelarut 57.320,183 ton/tahun. Limbah yang dihasilkan berasal dari hasil penguapan di evaporator dan rotary dryer berupa asam nitrat 5.475,030 ton/tahun dan air 84.958,814 ton/tahun. Dengan mempertimbangkan penyediaan bahan baku, pabrik natrium nitrat didirikan di Kawasan Industri Cilegon, Jawa Barat. Bahan baku asam nitrat diperoleh dari PT Multi Nitrotama Kimia, Cikampek, sedangkan natrium klorida diperoleh dari PT Cheetham Garam Indonesia, Cilegon. Pabrik natrium nitrat direncanakan akan berdiri pada tahun 2022 dan beroperasi pada tahun 2024.
Pembuatan natrium nitrat (NaNO3) dilakukan dengan mereaksikan natrium klorida (NaCl) dan asam nitrat (HNO3) dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) yang dilengkapi dengan jaket pemanas pada kondisi operasi 1,013 bar dan 60oC. Pada prarancangan ini, rasio mol reaktan natrium klorida (NaCl) dan asam nitrat (HNO3) adalah 1 : 1,5 diperoleh konversi sebesar 95% terhadap natrium klorida (NaCl). Produk samping berupa gas chlorine (Cl2) dan nitrosyl chloride (NOCl) dipisahkan di menara distilasi, sedangkan produk utama berupa natrium nitrat (NaNO3) dan sisa reaktan dialirkan ke evaporator untuk menguapkan air dan sisa asam nitrat. Larutan produk evaporator dikristalkan dalam crystallizer. Dari crystallizer produk diumpankan ke centrifuge untuk memisahkan kristal dengan mother liquor , selanjutnya kristal dikeringkan di dalam rotary dryer.
Unit pendukung proses didirikan untuk menunjang proses produksi. Kebutuhan spesifik dari unit pendukung meliputi penyediaan air sebesar 3,144 m3/ton produk, penyediaan steam sebesar 1,519 ton/ton produk, penyediaan udara tekan sebesar 12,359 m3/ton produk, penyediaan bahan bakar menggunakan diesel oil untuk bahan bakar boiler sebesar 15,904 L/ton produk dan untuk generator sebesar 161,066 L/ton produk. Tenaga listrik disuplai dari PLN dan listrik cadangan dari generator 56,835 kWh/ton produk. Laboratorium diperlukan agar mutu bahan baku dan kualitas produk tetap terkendali. Diperlukan tiga buah laboratorium yaitu laboratorium fisik, laboratorium analitik, serta laboratorium penelitian dan pengembangan.
Bentuk perusahaan adalah PT (Perseroan Terbatas) dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non shift dengan jumlah karyawan terdiri dari 190 pekerja.
Hasil analisis ekonomi prarancangan pabrik natrium nitrat diperoleh Total Cost Investment (TCI) US$ 61.983.220,77 dan Rp 189.364.119.247,99. Sedangkan total biaya produksi (Production Cost) US$ 36.454.668,74 dan Rp 195.274.892.062,68. Total penjualan produk mencapai US$ 64.299.411,79 sehingga laba yang didapat setiap tahunnya sebesar US$ 11.351.324,95. Dari analisis profitabilitas non-discounted menunjukkan nilai PBP (Payback Period) selama 3,49 tahun, Cummulative Cash Ratio (CCR) sebesar 2,51, Rate of Return on Investment (ROROI) sebesar 35,85%, dan Cummulative Cash Position (CCP) sebesar Rp 1.623.239.467.837,12. Berdasarkan analisis profitabilitas discounted diperoleh nilai Discounted Payback Period (DPBP) selama 4,96 tahun, Present Value Ratio (PVR) sebesar 1,41, Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) sebesar 17,19%, dan Net Present Value (NPV) sebesar Rp 384.986.046.920,41. Dari analisis ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik natrium nitrat dengan kapasitas 40.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.