;
Hematuria merupakan merupakan tanda dari penyakit ginjal glomerulus dan non- glomerulus. Eritrosit yang melewati glomerulus akan mengalami perubahan bentuk menjadi dismorfik. Dysmorphic red blood cell (dRBC) ini dapat dilakukan skrining menggunakan automatic urine analyzer berbasis flowcytometry untuk membedakan sumber hematuria dari glomerulus ataupun non-glomerulus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui performa diagnostik dari dRBC automatic urine analyzer berbasis flowcytometry dalam membedakan hematuria glomerular dan non-glomerular.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross section di Instalasi Patologi Klinik RSUD Dr. Moewardi di Surakarta. Subjek penelitian adalah penderita hematuria di Poliklinik dan Bangsal Penyakit Dalam sub bagian Nefrologi, Poliklinik Anak sub bagian nefrologi, Poliklinik Bedah Urologi pada bulan Maret – Juli 2021. Uji diagnsotik dilakukan setelah menentukan nilai cut-off dRBC dengan kurva ROC dan nilai AUC.
Hasil penelitian didapatkan nilai cut-off dRBC terhadap hematuria glomerular dan non glomerular adalah 67% memiliki performa analitik terbaik dengan sensitivitas
91,07%, spesifisitas 85,36%, AUC 0,890 (95%CI: 0,832–0,947; p=0,000).
Simpulan penelitian ini parameter dRBC dapat digunakan untuk skrining dan
diagnostik pasien dengan hematuria glomerular maupun non-glomerular. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan gold standard lain yang lebih spesifik seperti pemeriksaan sedimen urin dengan mikroskop fase kontras.
Kata kunci: hematuria glomerular, hematuria non-glomerular, dysmorphic red blood cell