ABSTRAK Kondisi kemiskinan di Indonesia sejak krisis ekonomi menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk miskin dan hingga kini jumlah tersebut tidak banyak berubah baik skala nasional mupun lokal, termasuk di Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Banyak program yang digulirkan pemerintah untuk mengatasi permasalahan kemiskinan antara lain adalah Program Pengembangan Kecamatan. Program ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat termasuk perempuan. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori pemberdayaan yang intinya adalah upaya untuk memberikan kemampuan dan kesempatan pada perempuan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode bersifat purposive sampling yaitu dengan memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data, dilengkapi dengan snowball sampling yaitu mencari informan baru atas petunjuk dari informan utama. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara yakni teknik yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui komunikasi langsung dengan responden. Selain itu penulis juga menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan telaah dokumen. Observasi yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang sedang diteliti. Sedangkan telaah dokumen dilakukan dengan membaca dokumen-dokumen yang berkaitan dengan fokus penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan adalah teknik analisis interaktif yakni dengan mereduksi data yang telah dikumpulkan untuk kemudian ditarik kesimpulan. Penilaian terhadap proses pemberdayaan terhadap perempuan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga parameter yakni, sosialisasi, partisipasi dan pemandirian. Selama penelitian didapat hasil bahwa TPK sebagai penyelenggara dari Simpan Pinjam Perempuan (SPP) tingkat desa, menjalankan kegiatan SPP sebagai salah satu kegiatan di dalam PPK sesuai dengan tahapan-tahapan di dalam pelaksanaannya. Pemberdayaan perempuan dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui PPK benar-benar dijalankan dengan baik hal ini terbukti dari keikutsertaan perempuan didalam SPP dimana secara aktif perempuan dilibatkan mulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelestarian. Untuk kedepannya perlu ditingkatkan sosialisasi agar pengetahuan masyarakat mengenai PPK lebih dalam lagi.