;
Latar Belakang: Gagal jantung dengan fraksi ejeksi rendah (HFrEF) terjadi saat fraksi ejeksi ventrikel kiri £40% disertai dengan dilatasi ventrikel kiri progresif serta remodeling jantung. Kondisi gagal jantung melibatkan stres oksidatif dalam perkembangan klinisnya. Stres oksidatif didefinisikan sebagai disregulasi antara reactive oxygen species (ROS) dan mekanisme pertahanan antioksidan endogen. Malondialdehid (MDA) merupakan penanda yang dapat digunakan untuk menilai tingkat stres oksidatif. Studi mendukung bahwa penanda tersebut dapat mencerminkan keparahan dari gagal jantung. Carvedilol merupakan penyekat beta generasi ketiga yang memiliki efek antioksidan. Titrasi carvedilol sesuai standar pedoman baku dilakukan dalam waktu tidak kurang dari dua minggu. Titrasi yang lambat dapat berkontribusi terhadap penggunaan dosis dan efek terapi yang suboptimal karena peningkatan fungsi sistolik ventrikel kiri dan penurunan mortalitas bergantung pada dosis.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh titrasi cepat carvedilol dibandingkan dengan titrasi standar sesuai pedoman baku terhadap kadar MDA pada pasien HFrEF.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental single center dengan randomized control trial yang dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2021. Total 26 pasien HFrEF yang menjalani perawatan di RS UNS Sukoharjo secara berurutan dilibatkan dalam penelitian kemudian secara acak dibagi menjadi kelompok titrasi cepat carvedilol yang diberikan dosis awal 2 x 3.125 mg dan dinaikan setiap hari dengan target dosis 2x25 mg (atau dosis maksimal yang dapat ditoleransi) dan kelompok kontrol yang diberikan titrasi dosis carvedilol sesuai pedoman baku. Plasma darah diambil pada hari pertama sebelum perlakuan dan pada hari saat pasien akan dipulangkan. Kadar MDA diperiksa dengan metode ELISA kemudian dianalisis secara statistik. Dilakukan uji t untuk sampel independen dan uji t berpasangan untuk data yang lulus uji normalitas. Hasil dianggap bermakna secara statistik bila nilai p <0>
Hasil: Penurunan rata-rata kadar MDA lebih besar pada kelompok titrasi cepat carvedilol dibandingkan dengan kelompok kontrol (2.84 +1.00 vs 3.59 +2.55). Tetapi hasil tersebut tidak bermakna secara statistik (p=0.590). Pada kelompok titrasi cepat carvedilol juga menunjukkan perubahan MDA post-pre dengan penurunan rata-rata yang lebih besar (-0.55 +1.01) walaupun secara statistik tidak bermakna (p=0.157).
Kesimpulan: Peningkatan titrasi cepat carvedilol pada pasien HFrEF selama rawat inap dapat menurunkan kadar MDA lebih baik dibandingkan titrasi sesuai pedoman baku namun tidak bermakna secara statistik.
Kata kunci: Carvedilol, HFrEF, MDA