;

Abstrak


Implementasi Model Pembelajaran Teaching Factory untuk Menghasilkan Lulusan yang Sesuai dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri Peserta Didik Program Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran di SMK N 6 Surakarta


Oleh :
Fuad Abdul Fattah - S991808005 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) implementasi model pembelajaran teaching factory di SMK N 6 Surakarta, (2) faktor penghambat implementasi model pembelajaran teaching factory di SMK N 6 Surakarta, (3) upaya mengatasi hambatan dalam implementasi model pembelajaran teaching factory di SMK N 6 Surakarta, dan (4) dukungan sarana dan prasarana dalam implementasi model pembelajaran teaching factory di SMK N 6 Surakarta.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan snowball sampling dengan informan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru, kepala program keahlian, peserta didik, dan koordinator teaching factory. Data kualitatif dianalisis dan dipetakan dengan menggunakan QSR Nvivo 12 Plus.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran teaching factory sudah memenuhi 7 parameter ketercapaian yaitu manajemen, bengkel-laboratorium, pola pembelajaran training, marketing-promosi, produk-jasa, Sumber Daya Manusia (SDM) dan hubungan industri. Beberapa Hambatan atau kendala yang mempengaruhi proses pembelajaran diantaranya adalah (1) perbedaan materi yang diajarkan di kelas dengan di teaching factory, (2) software yang digunakan sering mengalami eror, (3) pembelajaran teaching factory mengurangi waktu belajara peserta didik di kelas sehingga mengalami ketertinggalan materi, (4) kurangnya disiplin peserta didik. Langkah yang ditempuh oleh sekolah dalam mengatasi hambatan tersebut adalah (1) melakukan perbaikan software kasir dengan bekerjasama dengan DU/DI selaku penyedia software., (2) melakukan sinkronisasi materi pelajaran yang diajarkan dan memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan ketika praktik, (3) memberikan waktu ekstra bagi peserta didik yang kesulitan dalam belajar yang dikarenakan oleh praktik di teaching factory, (4) melakukan bimbingan konseling kepada peserta didik yang kurang disiplin, bimbingan melibatkan berbagai guru. Dukungan sarana prasarana melibatkan industri dan sekolah. Sarana prasarana yang melibatkan industri yaitu: software kasir, tempat display produk, dan komputer yang mendukung point of sales