Baterai total padat diketahui memiliki keamanan yang baik dengan penggunaan elektrolit padat yang memiliki kepadatan tinggi dan morfologi permukaan yang rapat. Penelitian ini menggunakan elektrolit padat LLZO terdoping Ta (LLZTO) yang diimpor dari Tiongkok. Instrumen Cold Isostatic Pressure (CIP) diaplikasikan untuk memperbaiki kinerja elektrolit LLZTO. Tahapan penelitian terdiri atas pembentukan pelet LLZTO, sintering, dan casting slurry katoda LCO. Pelet LLZTO dicold press pada variasi tekanan 12,5 MPa; 20 MPa; dan 25 MPa. Pada awalnya pelet LLZTO disinter pada suhu 900 selama 12 jam, dan diaplikasikan CIP pada tekanan 20 MPa. Perlakuan tekan dilakukan pada sekali dan dua kali tekan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tekanan dua kali memberikan kinerja yang lebih baik, meliputi morfologi permukaan dengan pori yang lebih sedikit, kenaikan densitas, dan kenaikan konduktivitas ionik. Langkah berikutnya adalah menerapkan tekanan CIP yang berbeda sebesar 12,5 MPa dan 25 MPa. Masing-masing dengan dua kali perlakuan tekanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelet LLZTO pada tekanan 12,5 MPa memberikan konduktivitas ionik terbaik sebesar 6,578 x 10-5 Scm-1. Kemudian pelet dengan aplikasi tekan CIP 12,5 MPa dua kali dicasting dengan slurry katoda LCO dan difabrikasi menjadi baterai coin cell dengan anoda pita Li. Baterai coin cell dari baterai total padat Li/LLZTO-12,5 MPa/LCO kemudian diuji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas pengisian awal yang didapat sebesar 0,164 mAh/g dan 0,419 mAh/g, serta kapasitas pemakaian awal sebesar 0,0003 mAh/g dan 0,105 mAh/g. Hasil ini masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan Baterai Ion Litium komersial yang menggunakan elektrolit cair. Hal ini disebabkan oleh hilangnya Li saat sintering pada suhu 900 selama 12 jam. Proses sintering memungkinkan terbentuknya fase resistif La2Zr2O7.