Abstrak


Analisis Kasus Brucellosis dan Dampaknya Pada Reproduksi Sapi Di Jawa Tengah


Oleh :
Yulina Miftakhul Jannah - M0418076 - Fak. MIPA

Kasus Brucellosis di Jawa Tengah sebagai sentra peternakan sapi masih dapat ditemukan setiap tahunnya. Boyolali sebagai Kabupaten dengan populasi ternak sapi terbesar juga memiliki jumlah kasus Brucellosis yang tertinggi pada provinsi tersebut, berdasarkan uji RBT dan CFT. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi surveilans kasus Brucellosis pada sapi di Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2015 – tahun 2021, mengetahui cakupan vaksinasi, jumlah kejadian Test and Slaughter, hubungan kasus gangguan reproduksi pada sapi dengan surveilans kasus Brucellosis di Provinsi Jawa Tengah (2015-2021), serta mengetahui sistem pemeliharaan sapi dan tingkat pemahaman masyarakat terhadap Brucellosis di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Analisis ini penting dilakukan untuk mengupayakan penekanan angka penularan Brucellosis kepada masyarakat dan pemerintah, serta sebagai evaluasi kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi dari surveilans yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dari 2015 - 2021 memiliki kategori prevalensi tertulari sangat rendah (<0>2%). Cakupan vaksinasi sebesar 1,27?ri rata-rata populasi sapi di Provinsi Jawa Tengah, Test and Slaughter pada sapi potong 0 kejadian pada sapi potong dan pada sapi perah 54 kejadian. Kasus gangguan reproduksi yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah tidak memiliki keterkaitan dengan kasus Brucellosis menurut perhitungan sederhana Uji Pearson Correlation (signifikansi sebesar >0,05). Masyarakat Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali memiliki sistem pemeliharaan sapi yang tergolong baik (persentase kategori baik mencapai 60%). Sementara itu, untuk tingkat pemahaman masyarakat terhadap Brucellosis tergolong buruk (persentase kategori buruk 83,33%).