;

Abstrak


Pengaruh Kombinasi Suplementasi Creatine Monohydrate dan Upper Limb Exercise terhadap Disfungsi Otot Rangka pada Pasien Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil


Oleh :
Muhammad Addinul Hud - S601802006 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Kanker paru menyebabkan gangguan ventilasi dan inaktivasi fisik mengakibatkan atrofi otot. Pemberian kombinasi suplementasi creatine monohydrate dengan exercise memiliki efikasi dalam meningkatkan lean body mass, meningkatkan kekuatan otot dan fungsi fisik. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis pengaruh pemberian kombinasi suplementasi creatine monohydrate dan upper limb exercise terhadap disfungsi otot rangka pasien kanker paru bukan sel kecil.

Metode: Penelitian quasi experimental dengan pendekatan pretest posttest dilakukan pada pasien KPKBSK yang mendapatkan terapi target EGFR TKI dari poliklinik rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada September - Oktober 2021 dengan cara consecutive sampling. Kelompok kombinasi suplementasi creatine monohydrate dengan upper limb exercise (n=15), kelompok suplementasi creatine monohydrate saja (n=16) dan kelompok kontrol (n=15). Lean body mass dalam kilogram dan persentase, 6-minutes walking test, dan kualitas hidup dinilai setelah 8 minggu perlakuan.

Hasil: Penambahan nilai lean body mass pada ketiga kelompok masing-masing 4,22 ±1,81kg (6,38 ±2,48%), 1,17 ±3,45kg (2,46 ±7,34%), -0,24 ±1,87kg (-0,23 ±2,32%) dengan nilai p=0,000; p=0,192 dan p=0,623. Penambahan 6-minutes walking test pada ketiga kelompok masing-masing 104 ±20,07, 62 ±28,69, dan 45 ±19,89 (p=0,000). Penambahan kualitas hidup pada ketiga kelompok masing-masing 20,80 ±10,75;10,62 ±7,30; dan 7,26 ±4,81 (p=0,000). Nilai rata-rata lean body mass post perlakuan pada kelompok kombinasi suplementasi creatine monohydrate dengan upper limb exercise sebesar 80,63 ±5,57% (p=0,000) dan pada kelompok suplementasi creatine monohydrate saja 74,61 ±10,07% (p=0,200).

Simpulan: Terdapat pengaruh pemberian kombinasi suplementasi creatine monohydrate dan upper limb exercise terhadap lean body mass, 6-minutes walking test, serta kualitas hidup pada pasien kanker paru karsinoma bukan sel kecil.