;

Abstrak


Hubungan Antara Kadar Prokalsitonin dan Kopeptin terhadap Derajat Gejala dan Luaran Pasien Pneumonia Covid-19 di RS Dr. Moewardi Surakarta


Oleh :
Ariyanti Edi Hapsari - S601708003 - Fak. Kedokteran

Latar belakang: Kasus misterius akibat virus penyebab pneumonia muncul pada Desember 2019, WHO secara resmi memberi nama sebagai COVID-19. Masih sedikit penelitian tentang efektivitas kopeptin terhadap pneumonia COVID-19 dibandingkan pneumonia bakterialis. Peningkatan prokalsitonin menjadi faktor risiko kematian pasien pneumonia COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah menilai hubungan prokalsitonin dan kopeptin terhadap derajat gejala dan luaran pasien pneumonia COVID-19.

Metode: Penelitian ini adalah studi kohort prospektif dengan pendekatan korelatif untuk mengetahui hubungan antara kadar prokalsitonin dan kopeptin terhadap derajat gejala dan luaran pasien pneumonia COVID-19. Sampel adalah pasien rawat inap di RS dr. Moewardi Surakarta dari Januari 2022 sampai Februari 2022 dengan derajat gejala ringan, sedang, berat, dan kritis. Subjek penelitian diambil secara total sampling.

Hasil: Sampel penelitian sebanyak 69 pasien pneumonia COVID-19 ikut dalam penelitian ini. Hubungan kadar prokalsitonin dengan derajat gejala pasien pneumonia COVID-19 nilai koefisien korelasi antar variabel r=0,382 sedangkan nilai koefisien korelasi kopeptin r=0,499. Hubungan kadar prokalsitonin terhadap luaran pasien pneumonia COVID-19 nilai koefisien korelasi antar variabel r=0,407 sedangkan nilai koefisien korelasi kopeptin r=0,557. Nilai cut-off prokalsitonin untuk memprediksi luaran pneumonia COVID-19 adalah 0,385 sedangkan cut-off kopeptin pada 2,865.

Simpulan: Prokalsitonin dan kopeptin ada korelasi terhadap derajat gejala dan luaran pasien pneumonia COVID-19. Pemeriksaan kopeptin dibandingkan prokalsitonin lebih baik sebagai prediktor terhadap luaran pasien pneumonia COVID-19.